Viral unggahan di media sosial terkait batu melingkar yang bisa membuat gawai atau gadget terhubung ke dalam internet tampak kuota dan wifi. Batu melingkar yang dimaksud tersebut diketahui berada di kompleks makam keramat Tuan Alam, Cipeujit, Desa Jahiang, Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.
Warganet merespon dengan berbagai pendapat mengenai postingan ini. Mayoritasnya bernada candaan.
"Wah jigana bakal seueur barudak anu mabar didinya (sepertinya bakal banyak anak-anak yang mabar di sana)," tulis akun Deirwasofiana99.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akun lain meminta hostpot untuk selulernya.
"Omat hostpotken min (ingat hotspot kan min)," tulis akun I.r.m.a.nd
Ada juga yang menulis kekhawatiran batu diserbu anak-anak yang berman game serta tiktokan hingga batu menjadi rusak.
"Kade bisi diserbu ku bocil maen ff dan tiktokan rusak ke batuna (awas diserbu oleh bocil (anak kecil) main FF dan Tiktokan rusak nanti batunya)," tulis akun Sigitmulio.
Diklaim Bisa Nyambung ke Internet
Situs Batu Melingkar ini ditemukan oleh tokoh masyarakat Jawa Barat sekaligus mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Pur) Anton Charliyan. Ia pun angkat bicara soal sinyal wifi atau internet di batu melingkar yang viral.
"Itu yang gali kan saya dengan tim ekspedisi pribadi pakai dana pribadi," kata Anton Carliyan saat dihubungi detikJabar, Minggu (28/5).
Ia menambahkan batu melingkar ini merupakan situs budaya masa lalu. Selain bentuknya unik, terdapat temuan lain yang berkaitan dengan frekuensi sinyal alat komunikasi HT. Penggunaan alat komunikasi di lokasi ini akan semakin jauh jangkauanya meskipun berada di pegunungan yang minim sinyal.
Bahkan, kenyataan yang sudah mendatangi lokasi, berbagai jenis telfon hingga gagdet bisa terhubung tanpa mengaktifkan kuota atau tanpa wifi.
"Sudah diteliti perusahaan telekomunikasi bahwa memang di sana ini wifi selulernya dimatikan, HP bisa jalan. Tower HP dimatikan tetap bisa nyambung. Ini kayak bohong makanya silahkan sjaa coba saja di lokasi. Malahan untuk gagdet walau datanya mati bisa 3G, 4G, sampai 5G," kata Anton.
Sinyal HT Diklaim Bisa Tembus 150 KM
"HT yang harganya 200 ribu paling jauh pemancarnya hanya 400 meter. Tapi ini bisa 20 sampai bisa 40 kilometer. Terakhir malahan dicoba ada bisa komunikasi melalui HT dengan yang berada di Gunung Ciremai yang jaraknya hampir 150 kilometer," ucap Anton.
Anton meyakini Batu Melingkar merupakan peninggalan teknologi masa lalu dengan medianya batu melingkar. Sejauh ini baru ditemukan 30 batu melingkar dari prediksi sekitar 300 batu.
"Ini adalah peninggalan masa lalu melalui medianya lewat batu. Kita tidak tau ternyata zaman dulu mungkin canggih juga. Ada 300 lebih circle stone baru ada 30an yang keungkap. Baru 30 batu saja dah kaya gitu apalagi sudah 300 saya gak bisa bayangin," ucap Anton.
![]() |
Situs Batu Melingkar atau Circle Stone menggambarkan keberadaan leluhur masyarakat Sunda yang berada di komplek makam keramat Lemah Tuan Alam, Cipeujit, Desa Jahiang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Lemah Tuan Alam diyakini masyarakat sekitar sebagai leluhur yang berhubungan dengan Kampung Adat Naga.
Sesuai namanya, Situs Batu Melingkar ini terdiri dari deretan batu yang bentuknya melingkar. Ukuran batunya berbeda beda mulai kecil hingga ukuran batu sedang. Posisi batu tertata rapi dalam keadaan berdiri tegak.
Lingkaran batu ini ada yang satu lingkaran saja dengan batu ukuran besar di tengahnya. Terdapat juga lingkaran batu yang berurutan, seolah berderet dari lingkaran besar, mengecil sampai terpusat satu batu saja.
"Kami masyarakat Desa Jahiang awalnya tidak tau ada batu melingkar. Puluhan tahun kami mengetahui makam yang dikeramatkan warga, nggak ada yang tahu tersimpan batu melingkar. Tapi pas ada tim ekapedisi yang digagas Pak Anton Charliyan, tokoh Sunda yang juga mantan Kapolda Jawa Barat, akhirnya ditemukan," Kata Gandi Sugandi (68), Kepala Desa Jahiang dikonfirmasi detikJabar (23/8/22) lalu.
(yum/yum)