Musibah longsor terjadi di dinding kawah Gunung Galunggung. Musibah ini tidak mengganggu aktivitas pariwisata.
Pengunjung objek wisata Galunggung tetap diperbolehkan masuk area wisata. Bahkan longsoran itu justru dijadikan latar berfoto pengunjung yang naik ke bibir kawah.
"Wisata masih beroperasi, kami telah berkoordinasi dengan Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, jadi memang longsor tidak berkaitan dengan aktivitas gunung api, aman," kata Sumarsono, site manager objek wisata Gunung Galunggung, Selasa (14/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga membenarkan lokasi longsoran malah jadi daya tarik bagi wisatawan yang datang. "Iya malah banyak wisatawan selfi, dengan latar lokasi longsoran," kata Sumarsono.
Dia menjelaskan tebing kawah yang longsor berada di bagian barat, atau berada di seberang tepi kawah yang biasa dikunjungi wisatawan. Sehingga dianggap aman.
"Lokasi dari tempat wisatawan jauh, jaraknya sekitar 1,5 kilometer. Jadi lokasi longsor itu di seberang lokasi wisatawan," kata Sumarsono.
Dia juga mengatakan di gunung Galunggung tidak ada istilah jalur pendakian, karena untuk menuju bibir kawah, pengelola sudah menyediakan dua akses tangga. "Sebenarnya tidak ada jalur pendakian, karena sudah pakai tangga," kata Sumarsono.
Kendati kejadian longsor diklaim tidak mengganggu atau membahayakan wisatawan objek wisata Gunung Galunggung. Namun Sumarsono mengaku pihaknya tetap mengambil langkah-langkah antisipasi.Salah satu langkah yang dilakukan ada menambah rambu atau peringatan keselamatan.
"Sesuai arahan pos pengamatan Galunggung, kami melarang wisatawan untuk turun ke dasar kawah dan mendekat lokasi longsor. Itu kami sosialisasikan dengan memasang plang imbauan," kata Sumarsono.
Selain melarang wisatawan mendekat ke lokasi longsor atau turun ke kawah, pihaknya juga melarang wisatawan mengonsumsi air genangan di kawah. "Mengonsumsi air kawah juga dilarang karena kandungannya bisa membahayakan kesehatan," kata Sumarsono.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Galunggung, Gradita Trihadi menegaskan kejadian longsor di dinding kawah Gunung Galunggung tidak berkaitan dengan aktivitas vulkanik Galunggung.
Baca juga: Eksotisnya Gua Mas Kape di Sukabumi |
"Ya itu ada longsor di dinding kawah, kejadiannya Minggu dinihari kemarin. Tidak ada kaitannya dengan aktivitas vulkanik," kata Gradita, Senin (13/3/2023).
Menurut dia longsor di dinding Galunggung itu diduga disebabkan oleh kondisi tanah yang labil. Di titik longsor juga terdapat jalur air.
"Bukan dipicu oleh aktivitas vulkanik, longsor itu akibat tanah labil, curah hujan tinggi. Apalagi di titik itu merupakan jalur air yang berasal dari kawah Purba Galunggung," kata Gradita.
Pos pengamatan yang berada di bawah Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ini menegaskan aktivitas vulkanik Galunggung saat ini berada pada status Level 1 Normal. "Warga tak perlu panik, Galunggung masih di Level 1 Normal," kata Gradita.
Namun demikian atas kejadian longsor di dinding kawah tersebut, pihaknya mengimbau agar wisatawan atau masyarakat yang beraktivitas di sana agar tidak turun ke kawah Galunggung. Larangan ini merupakan upaya untuk menghindari risiko terjadi longsoran.
"Sejak dulu kami telah mengeluarkan larangan agar wisatawan tidak turun ke kawah demi keselamatan, karena berbahaya, termasuk salah satunya berkaitan dengan potensi longsor," kata Gradita.
(dir/dir)