Eksotisnya Gua Mas Kape di Sukabumi

Eksotisnya Gua Mas Kape di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 14 Mar 2023 08:40 WIB
Gua Mas Kape di Sukabumi.
Gua Mas Kape di Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Udara lembap menyeruak begitu masuk ke pintu gua yang dikenal masyarakat dengan sebutan Gua Mas Kape. Gua ini konon merupakan tambang tertua di Kabupaten Sukabumi.

Tidak ada yang tahu asal-muasal nama Mas Kape tersebut, namun beberapa warga Kampung Ciawitali, Desa Loji, Kecamatan Simpenan menduga asal nama Mas Cape berasal dari sebutan warga asing Cave yang artinya gua. Hal itu diduga berubah penyebutannya oleh warga lokal menjadi Kape.

"Setahu saya sedari kecil itu katanya lubang dari peninggalan Belanda. Kalau untuk penyebutannya sendiri lubang atau Gua Mas Kape disebutnya," kata Suparman, Ketua RW setempat kepada detikJabar, Senin (13/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suparman menyebut dahulu gua itu digali di masa penjajahan Belanda. Ia tidak menyebut waktu kapan pastinya saat para penjajah itu mengeksplorasi gua untuk mengambil kandungan emas di dalamnya. Namun menurutnya panjang gua mencapai 80 meter.

Gua Mas Kape di Sukabumi.Gua Mas Kape di Sukabumi. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

"Kalau sekarang-sekarang pernah masuk ke dalamnya sekitar 80 meter perkiraan ya, karena di dalamnya ada beberapa bagian lorong gua tertutup longsor. Kalau kata orang tua dulu lebih dari 100 meter, tapi nggak tahu jelas, cuma cerita-cerita saja," ungkap Suparman.

ADVERTISEMENT

Gua Mas Kape sendiri sangat eksotik. Di sebelah pintu gua terdapat curug atau air terjun kecil yang menurut aparat desa setempat bernama Curug Cipeuncit. Pada bagian atas gua terdapat pohon kiara berukuran besar dan berusia cukup tua.

Menurut Suparman, gua buatan penjajah itu berdiri di atas lahan milik warga Bandung. Atas seizin pemilik lahan, warga sekitar masih mengambil sumber daya emas yang konon masih ada di dinding gua.

"Itu lahan pribadi. Alhamdulillah menghasilkan untuk warga, kecil-kecil juga itu diambil, karena mayoritas masyarakat di sini penambang. Jadi kebanyakan memang warga di sini memilih nambang. Kalau misalkan seminggu dapat dua ember langsung diolah, langsung ada hasilnya," cerita Suparman.

Gua Mas Kape di Sukabumi.Gua Mas Kape di Sukabumi. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Saat memasuki lorong gua, kilau cahaya lampu senter yang dibawa jurnalis detikJabar kerap terantuk pada dinding gua yang gemerlap memantulkan cahaya. Menurut warga itu adalah batuan pirit yang juga dikenal sebagai badar emas atau emas semu. Namun di balik pirit itu terdapat urat emas yang ditambang warga.

"Kalau sekitaran ya, sekitaran usianya cukup tua, lebih dari 100 tahun. Jadi awalnya menurut orang tua dulu pernah cerita di situ ada lubang emas peninggalan Belanda dan sampai sekarang masih produktif karena tidak ada masalah dengan pemilik lahan. Memang yang ditambang emas, tapi lebih banyak kadar peraknya," tutur Suparman.

Tidak hanya di dalam gua, masyarakat sekitar juga menambang emas di lahan milik mereka. Aktivitas pertambangan rakyat itu sudah berjalan selama turun-temurun.

"Lumayan untuk kebutuhan perut, karena kalau mau cari kerja mau kerja apa. Dari emas juga sudah cukup untuk makan sekeluarga," pungkasnya.

(sya/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads