.webp)
Ada pemandangan unik ketika memasuki kawasan Kampung Wargaluyu, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Di salah satu wilayah yang terdampak gempa bumi ini terdapat sungai yang disulap menjadi tempat budidaya ikan hias hingga ikan konsumsi.
Sungai yang semula keruh dan penuh sampah pun tampak begitu indah, dengan ikan hias warna-warni yang tampak di permukaan air.
Bahkan khusus di bagian sungai yang ditanami ikan hias, terdapat juga taman yang ditata hingga menjadikannya sebagai tempat yang nyaman untuk nongkrong dan cocok untuk berswafoto lantaran terdapat spot yang Instagramable.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Desa Nagrak Hendi Saepul Maladi, mengatakan aliran sungai sepanjang 300 meter tersebut mulai ditata dan disulap menjadi tempat budidaya ikan hias dan ikan konsumsi pada 2020 lalu.
Hal itu dilakukan untuk menjadikan sungai itu lebih bersih dan tidak menimbulkan banjir dengan adanya tumpukan sampah.
"Tujuan utamanya membuat sungai yang kotor dan penuh sampah menjadi bersih. Caranya dengan menanami ikan, sehingga masyarakat dengan sendirinya sadar untuk menjaga kondisi sungai," kata dia, Jumat (10/3/2023).
Dia juga melibatkan masyarakat untuk mengelola sungai yang disulap jadi tempat budidaya ikan tersebut. "Kita libatkan karangtaruna dan warga, supaya mereka lebih sadar. Ketika mereka yang menanam dan mengelola, sudah pasti mereka akan menjaga sungainya agar budaya ikannya lebih maksimal," kata dia.
 Warga ubah sungai jadi tempat budidaya ikan di Kampung Wargaluyu, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur Foto: Ikbal Selamet/detikJabar |
Hendi menjelaskan dari 300 meter aliran sungai yang ditanami ikan, pihaknya membagi dalam tiga zona, yakni zona ikan hias untuk tidak dijual, ikan hias untuk dijual, dan ikan air tawar konsumsi.
"Jadi ada dua zona yang dikelola untuk jual beli. Yang satu zona itu ikan hias untuk dijual dan ada juga yang ikan konsumsi. Tapi ada satu zona yang memang ikan hiasnya tidak diperjualbelikan," ucap dia.
Uang hasil penjualan itu dikelola untuk menata kawasan sungai dan meningkatkan produksi ikan di sana.
"Uangnya bukan untuk pribadi, bukan untuk kelompok pengelola, tapi untuk masyarakat melalui penataan kawasannya agar lebih indah," ucap dia.
Menurutnya dengan dijadikannya sungai sebagai lokasi budidaya ikan, kini sungai tersebut lebih bersih dan jernih. Tidak ada lagi sampah di sungai tersebut.
"Tujuan untuk menjaga sungai sudah terwujud dan diharapkan tetap seperti ini ke depan. Sekarang juga banyak yang sengaja datang untuk nongkrong, sekadar melihat atau memberi makan ikan di sungai ini. Ke depannya kami akan jadikan destinasi wisata desa," tutur Hendi.
(yum/yum)
