.webp)
Sebuah daerah biasanya memiliki keunikan tersendiri termasuk dari penamaannya. Di Kabupaten Ciamis, ada sebuah kampung yang menamai setiap gang dengan jenis-jenis ikan. Nama kampung tersebut adalah Lembur Situ yang berada di Rancapetir, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Dari pantauan detikJabar, nama gang di kampung ini tertulis nama ikan, seperti gurami, nila, nilem, lele, jungjulung, tambak, balar, sepat, dan lainnya.
Sepintas Lembur Situ tak berbeda dengan komplek perumahan lainnya. Tidak seperti namanya, di lokasi ini tidak ditemukan tempat budi daya ikan. Ternyata ada cerita tersendiri di balik penamaan gang dengan nama aneka ikan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulya alias Udeng, Ketua RW 27 menuturkan, pada masa Ciamis masih Galuh, lokasi Lembur Situ merupakan area situ atau kolam. Situ tersebut milik keluarga keturunan Kerajaan Galuh atau bupati Galuh.
"Menurut cerita orang tua dulu, disini dulunya adalah situ atau kolam. Ayah saya tahun 1946 yang mengembara ke daerah ini pertama kali bercerita hanya ada beberapa rumah saja di sini," ujar Mulya saat ditemui di rumahnya belum lama ini.
 Gang ikan di Ciamis. Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar |
Pada saat itu, seiring waktu permukiman warga bertambah banyak, situ tersebut sedikit demi sedikit dijual kepada masyarakat yang umumnya pendatang hingga akhirnya jadi sebuah permukiman.
"Jadi rumah disini semuanya bekas kolam yang diratakan. Bahkan kalau menggali sumur disini hanya 3 meter saja sudah mengeluarkan air," ungkapnya.
Mulya menerangkan setelah permukiman padat, masyarakat berinisiatif untuk menamai setiap gang dengan nama-nama ikan. Tujuannya untuk mengingatkan jika dulu tempat ini merupakan sebuah situ atau kolam.
"Iya ada gang nilem, gang keke, gang gurami dan macam-macam. Tapi khusus untuk RW 27, semuanya diseragamkan jadi Gang Guramei, dari gurami 1, gurame 2 dan seterusnya," katanya.
Lokasi Lembur Situ ini juga dekat dengan Situs Jambansari atau makam Bupati Galuh RAA Kusumadiningrat. Sehingga lembur situ juga erat kaitannya dengan sejarah Galuh.
"Memang dulunya penghuni disini adalah pendatang tapi masih daerah Ciamis. Mayoritas warga disini adalah PNS dan pegawai," katanya.
