.webp)
Sri Mulayni (42) warga Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menjadi salah satu korban terdampak angin kencang ketika menerjang Ciamis, Rabu (4/1/2023) sore. Kejadian ini membuat 55 rumah warga rusak.
Sri menceritakan sekitar pukul 15.30 WIB, angin kencang tiba-tiba datang dari arah utara. Angin tersebut berhembus cukup lama bahkan berputar di sekitar tempat tinggalnya.
"Tahu-tahu angin kencang muter dari arah utara. Atap-atap rumah terutama yang terbuat dari asbes beterbangan, termasuk atap bangunan kantor kecamatan," ujar Sri Mulyani saat ditemui detikJabar, Kamis (5/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saking hebatnya hembusan angin, Sri sempat takut rumah semi permanen miliknya ambruk. "Keluar takut angin, di dalam takut rumah ambruk. Jadi hanya bisa diam dan pasrah. Iya rumah juga ikut terdampak, atap asbes beterbangan. Padahal rumah baru dibangun habis Rp 60 juta," ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ciamis Memet Hikmat mengatakan setelah kejadian ini pihaknya langsung menyisir rumah warga yang terdampak.
"Kami menerjunkan dua tim. Pertama untuk melakukan pengamanan, tim kedua melakukan asesmen dan pendataan rumah yang terdampak. Nantinya akan dikategorikan rusak berat, sedang dan ringan," ungkap Memet, Kamis (5/1/2023).
Dari hasil pendataan sementara ada 55 rumah rusak, 1 madrasah, 1 masjid dan kantor kecamatan. Memet pun mengingatkan kepada masyarakat bahwa cuaca ekstrim tersebut diprediksi masih akan terjadi pada bulan Januari ini. Untuk itu, BPBD Ciamis mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan hati-hati.
"Kami mengimbau kepada warga untuk waspada. Cuaca ekstrim diprediksi berlangsung pada Januari ini, ditandai dengan hujan deras, angin kencang dan petir. Kalau mengalami kejadian bencana segera laporkan ke call center BPBD Ciamis," ungkap Memet.
(orb/iqk)
