Begini Kondisi Gang di Ciamis yang Sempat Tertutup Tembok 3 Meter

Begini Kondisi Gang di Ciamis yang Sempat Tertutup Tembok 3 Meter

Dadang Hermansyah - detikJabar
Rabu, 04 Jan 2023 11:16 WIB
Gang yang sempat ditembok warga di Ciamis dibuka kembali.
Gang yang sempat ditembok warga di Ciamis dibuka kembali (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar).
Ciamis -

Sebuah Gang Penghulu di Lingkungan Janggala, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Jawa Barat, sempat viral pada 2022 lalu. Akses jalan gang itu ditutup dengan tembok setinggi 3 meter oleh emak-emak yang tinggal di depan gang tersebut.

Akibatnya warga sempat kesusahan untuk beraktivitas. Terutama anak-anak yang akan ke sekolah. Mereka yang biasanya membutuhkan waktu singkat, tapi saat gang ditutup harus memutar sekitar 100 meter menggunakan jalan lain.

Tahun 2023 ini, akses jalan gang tersebut telah dibuka atas kesepakatan Hermina pemilik rumah di depan gang bersama warga setempat yang dimediasi oleh Pemerintah Kelurahan Ciamis. Warga bisa kembali melintas di jalan gang tersebut namun dengan kondisi yang berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikjabar Rabu (4/1/2023), akses jalan gang tersebut telah dibuka. Namun gang tersebut tertata dengan rapih. Jalan gang itu memiliki alas keramik warna, di sampingnya terdapat beberapa pot berikut tanaman. Ada juga kolam hias di pinggir gang tersebut.

Gang tersebut ternyata memiliki gerbang besi yang berfungsi untuk menuntun ke akses jalan pada saat malam hari. Di setiap pintu gerbang terdapat tulisan pemberitahuan 'Buka Aja Tidak Dikunci, Kecuali Malam'. Ada juga peringatan untuk tidak membuang sampah sembarangan dan dilarang merusak tanaman.

ADVERTISEMENT

Kondisi ini membuat warga jadi sungkan untuk masuk melintasi jalan gang tersebut. Warga pun boleh menggunakan alas kaki untuk lewat di gang dengan lantai keramik tersebut.

Lurah Ciamis Wahyu GS membenarkan saat ini akses jalan gang tersebut sudah dibuka oleh warga yang sempat menutupnya.

"Alhamdulillah jalan sudah kembali beroperasi. Sudah sepakat dengan pemilik rumah beliau bersedia membuka lagi akses jalan gang tersebut," ujar Wahyu.

Menurut Wahyu, keramik dan kolam di gang tersebut dibuat oleh pemilik rumah Hermina. Awalnya memang Hermina seperti mengakui jalan tersebut adalah hak dia. Namun setelah dimediasi dan diberikan pengertian akhirnya Hermina sadar atas kesalahannya.

"Mau bagaimana pun keadaannya, saat itu beliau mengakui jalan hak dia. Sudah disadarkan, memang kondisinya sudah bagus ada keramik dan kolam tapi boleh dilewati," ungkapnya.

Sedangkan terkait pagar besi di setiap pintu gerbang itu atas kesepakatan sebelumnya. Hermina diketahui seorang janda yang tinggal sendiri, ia khawatir bila malam hari ada orang jahat yang memasuki rumahnya.

"Demi keamanan, karena beliau tinggal sendiri, janda. Kesepakatan dengan warga dibuka dari pagi sampai magrib. Sedangkan malam hari ditutup demi keamanan," pungkasnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads