Bertepatan dengan perayaan Natal, wisatawan sudah berjubel di objek-objek wisata Lembang. Ada yang memakai payung demi melindungi diri dari tetesan air hujan, ada yang tak peduli dengan embusan angin menusuk kulit.
Seperti Virni Eka (27), wisatawan asal Bogor yang baru tiba di Lembang. Ia tak menyangka Lembang diselimuti cuaca mendung dan gerimis sejak Minggu pagi. Padahal ia berniat mengeksplor objek wisata di Lembang.
"Bayangannya kan cerah, ternyata pas datang gerimis. Kebetulan ada payung di mobil, kasihan anak kalau kehujanan," ujar Virni saat berbincang dengan detikJabar.
Virni tak sekali mengunjungi Lembang saat momen libur tiba. Ia selalu punya alasan kembali lagi ke Lembang, seperti cuaca yang sejuk, pemandangan alam, banyak pilihan objek wisata, dan makanannya.
"Ya nggak selalu setiap liburan juga ke Lembang, ganti-ganti tujuan. Tapi agak sering juga ke Lembang. Meskipun gitu-gitu aja, tapi selalu ingin balik lagi. Saya pribadi senang dengan suasana sejuknya," kata Virni.
Beberapa objek wisata yang jadi langganannya seperti The Great Asia Africa, Floating Market, TWA Tangkuban Parahu, kawasan wisata Punclut, dan kafe serta tempat makanan tradisional dengan suguhan pemandangan landscape Bandung dari ketinggian.
"Ya seringnya pulang pergi sih, jarang menginap. Jadi jalan-jalan dulu, terus makan di Punclut, baru sore pulang lagi," kata Virni.
Ia tak masalah dengan rutinitas macet di jalur wisata Lembang. Menurutnya macet memberi warna tersendiri saat mengunjungi tempat wisata terutama Lembang yang memang jadi langganan wisatawan.
"Ya sebetulnya wajar kena macet kalau di tempat wisata, kalau ke Puncak juga kan sama macet. Ya dinikmati saja sih sebetulnya," ujar Virni.
Kunjungan Belum Terlalu Signifikan
Geliat wisata di kawasan Lembang ternyata sudah sejak lama dinanti pengelola wisata, salah satunya The Great Asia Africa (TGAA).
Pengelola objek wisata The Great Asia Africa dan Farmhouse, Wawan Setiawan, mengatakan kunjungan pada momen libur Nataru kali ini masih belum terlalu terasa meriah.
"Sudah ada kenaikan, tapi belum terlalu signifikan. Paling dari kemarin hanya 2 ribuan pengunjung yang sudah datang," kata Wawan.
Salah satu faktornya yakni cuaca yang belakangan sedang kurang bersahabat, termasuk pada hari Minggu ini. Mendung membuat orang-orang membatalkan kunjungannya ke objek wisata outdoor itu.
"Ada yang mau masuk, tapi karena gerimis jadi batal. Ya memang seperti itu kalau outdoor," kata Wawan.
Pihaknya memperkirakan kunjungan bakal meningkat sebelum dan setelah pergantian tahun nanti. Apalagi libur sekolah masih cukup lama.
"Puncaknya kemungkinan menjelang tahun baru dan sesudahnya. Mudah-mudahan nggak hujan juga. Kita siapkan atraksi khusus untuk wisatawan, masih kita persiapkan," tutur Wawan.
(dir/dir)