.webp)
Peristiwa gempa yang terjadi di Cianjur pada 21 November lalu berdampak pada geliat sektor pariwisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Banyak wisatawan yang hendak menginap namun bertanya-tanya pada pengelola soal keamanan hotel, villa, maupun tempat penginapan lainnya karena berada di dekat Sesar Lembang.
"Dampak dari gempa Cianjur itu banyak wisatawan yang khawatir karena Lembang itu kan dekat dengan Sesar Lembang. Sempat menurun tingkat kunjungan dan okupansi penginapannya," ujar Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bandung Barat, David Oot saat dihubungi, Sabtu (24/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi meningkatkan lagi okupansi penginapan pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2023, pihaknya menginstruksikan pengelola memberikan sosialisasi soal keamanan objek wisata dan penginapan di kawasan Lembang khususnya.
"Alhamdulillah mulai ada peningkatan lagi. Kita juga gerus sosialisasi dan promosi wisata aman. Sudah tidak ada pembatasan juga," ucap David.
Beberapa pekan yang lalu okupansi hotel dan penginapan di Bandung Barat rata-rata hanya 20 persen di banding hari biasa. Sementara pada momen libur Nataru 2023 ini, okupansi sudah lebih dari 50 persen.
"Misalnya di hotel bintang 5 di KBB, itu bahkan sudah 70 persenan. Di Lembang, rata-rata pengelola itu lapor ke kita okupansinya sudah mencapai 50 persen, artinya lebih baik dari sebelumnya," ujar David.
Pada H-1 Natal sendiri, kawasan wisata Lembang mulai diserbu wisatawan. Arus lalu lintas mulai ramai oleh kendaraan wisatawan yang datang dari arah Bandung menuju Lembang.
"Hari ini ada peningkatan sampai 20 persen. Prediksi besok akan ada peningkatan lagi, puncaknya mungkin sebelum dan sesudah tahun baru karena masih libur sekolah," ujar Kasatlantas Polres Cimahi AKP Sudirianto.
(tey/tya)
