Progam Kampung Wisata Braga Jangan Hanya Seremonial Belaka

Progam Kampung Wisata Braga Jangan Hanya Seremonial Belaka

Sudirman Wamad - detikJabar
Senin, 19 Des 2022 23:30 WIB
Kampung Braga Bandung.
Kampung Braga di Kota Bandung. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)
Bandung -

Warga Kampung Braga menggelengkan kepala di tengah pesatnya perkembangan Jalan Braga. Sedangkan, warga Braga sendiri hanya segelintir yang menerima manfaat atas keramaian Jalan Braga.

Pemerintah Kota Bandung pun menunjuk Kampung Braga sebagai Kampung Wisata Kreatif. Tapi, konsep ini tak berjalan maksimal. Bisa dibilang, hanya merealisasikan program belaka tanpa pembinaan yang berkesinambungan.

"Secara kasat mata belum benar-benar terealisasi. Saya sebagai warga merasakan itu, warga sebenarnya ingin membantu pemerintah. Tapi, ada kendala tentang pola pikir warga ini," kata Dede Mahyudin selaku pengurus RW 08 Kampung Braga saat berbincang dengan detikJabar, Senin (19/12/2022).

"Perlu adanya pembinaan agar pola pikir warga juga bisa mengarah untuk menciptakan destinasi (wisata). Sekalipun ada yang mendorong, yang mendorong itulah harus benar-benar serius, dampaknya harus bisa dinikmati warga," tuturnya.

Saat ini, co-working space yang ada Kampung Braga juga sering tutup. Kemudian, mural-mural di kampung ini sudah luntur. Tak ada nilai yang bisa dijual sebagai tempat wisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dede pun mendorong agar kreativitas berkesenian warga harus tumbuh. Upaya ini sebagai dukungan untuk menciptakan Kampung Wisata Kreatif yang tak hanya sekadar program belaka.

"Kalau tidak begitu susah sekali. Berawal dari latar belakang dan pola pikir ini tentunya," ucap Dede.

Kampung Braga Bandung.Kampung Braga Bandung. Foto: Sudirman Wamad/detikJabar



Dede sebelumnya sempat berupaya menghidupkan Kampung Braga melalui pameran seni yang digelar dengan komunitas ArtBraga. Namun, karena ada kendala, pameran akhirnya tak bisa digelar di Kampung Braga. Tapi, dipindahkan ke Gedung Gas Negara.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya ini peluang, karena kita kan kolaborasi dengan universitas dan seniman lainnya. Ini bisa menjadi harapan untuk kampung kreatif," jelas Dede.

Sebelumnya, menurut pengurus RW 08 Kampung Braga Bidang Ekonomi dan Pembangunan Darmawan sebanyak 328 kepala keluarga. Mayoritas penduduk di Kampung Braga berwirausaha atau pedagang.

Sayangnya, kondisi Kampung Braga sudah tak menarik. Mural yang ada di kampung ini sudah luntur. Catnya mengelupas. Kampung Braga juga menyuguhkan deretan tanaman. Di salah satu jalannya terdapat berbagai macam tanaman dalam pot.

Warga Braga menginginkan adanya pembinaan yang berkelanjutan agar kampung ini bisa ditetap hidup. Sebab, setelah ditunjuk sebagai kampung wisata, tak ada kegiatan apapun yang berarti.

"Disbudpar harus memberikan sokongan dan pendampingan yang berkesinambungan. Buktikan bahwa kita ini harus seperti apa, penginnya kita ini bagaimana. Disuruh kreatif, tapi tidak ada apa-apa," ucap Darmawan yang akrab disapa Kang Apuy.

(sud/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads