Cerita sang Penjaga Bioskop Legendaris di Bandung

Cerita sang Penjaga Bioskop Legendaris di Bandung

Sudirman Wamad - detikJabar
Kamis, 22 Sep 2022 08:30 WIB
Tatang Sopian.
Tatang Sopian. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)
Bandung -

Jalan Braga memang estetik. Jalan yang begitu ikonik di Kota Bandung ini menyimpan banyak cerita menarik.

Braga jadi saksi hidupnya dunia perfilman di Bandung tempo dulu. Di sini ada gedung yang dikenal dengan nama Majestic. Majestic adalah bioskop pertama di Kota Bandung. Gaya arstekturnya Indo-Europeeschen Arshcitectuur Stijl.

Dikutip dari laman bandung.go.id, Majestic dibangun Technisch Bureu Soenda pada 1920. Sempat eksis sebagai bioskop, tapi gedung ini kemudian disulap menjadi Pusat Kebudayaan Asia Afrika (AACC) pada 2000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rentetan kejadian sejarah mewarnai esksisnya Majestic yang estetik. Belakangan ini, Majestic digunakan sebagai ruang eskpresi, hiburan dan nonton bareng bagi para komunitas.

"Ini aset provinsi, ya negara. Kita punya proyektor, sound system dan lainnya. Masih digunakan untuk kegiatan seni juga," kata sekuriti Majestic, Tatang Sopian (56) saat berbincang dengan detikJabar, Rabu (21/9/2022).

Tatang adalah sekuriti yang punya keahlian kelistrikan. Ia bekerja di BUMD milik Pemprov Jabar, yakni Jaswita, sejak tahun 2000. Dulunya, ia ditugaskan di bagian teknisi perhotelan milik Jaswita. Lima tahun belakangan, ia dipindah menjaga Majestic.

ADVERTISEMENT

Jaswita punya misi menjaga aset Majestic melalui keahlian Tatang, yak ahli kelistrikan. Sebab, instalasi kelistrikan di Majestic persis seperti zaman dulu, saat Majestic masih digandrungi kalangan elite Eropa. Tugas Tatang tentu bertambah.

"Di sini saya fokus juga mengecek instalasi listriknya, panel-panelnya. Katanya dulu pernah ada kejadian kebakaran," ucap Tatang.

Majestic adalah salah satu wajah peradaban. Warisan sejarah yang memang harus dijaga. Tatang mengamini itu. Ia mengaku bangga, bisa menjaga gedung bersejarah melalui keahliannya. Pria lulusan SMK itu saat ini mengemban tugas menjaga peradaban.

"Kalau gedung terbakar, sejarah tentu hilang," ucap Tatang.

Tatang Sopian.Gedung Majestic di Jalan Braga, Kota Bandung. Foto: Sudirman Wamad/detikJabar

"Sekarang alhamdulillah nggak pernah ada kerusakan atau apapun. Masih aktif digunakan. Sekarang juga ada jadwal pembuatan video clip KOIL. Sebelumnya, komunitas pecinta K-Pop menggelar nobar juga," tutur Tatang.

Meski tak ada gangguan kelistrikan semenjak Tatang bertugas di Majestic. Pihak Jaswita tetap menyediakan alat pemadam kebakaran ringan. "Untuk jaga-jaga. Ya semoga kejadian kebakaran karena korsleting listrik tak terulang," tutur Tatang.

Tatang mulai sibuk. Sebelumnya, saat pandemi kegiatan di Majestic begitu sepi. Saat ini, Tatang kebanjiran surat baik yang berfisik maupun elektronik, isinya tentang permohonan penggunaan Majestic.

"Satu bulan kemarin full. Sekarang full juga," ucapnya.

Ingin Buka Jasa Servis

Ilmu kelistrikan Tatang didapat dari bangku sekolah. Kemudian, ia terus memperdalam keilmuannya saat bertugas menjadi teknisi.

Lulusan SMK tahun 1987 itu bakal pensiun tahun ini. Tatang rupanya tak ingin bersantai setelah pensiun. Kebutuhan hidup dan keilmuannya menjadi alasan yang dipegang Tatang.

"Sekarang kan tugasnya sebenarnya sekuriti, tugas tambahannya jagain kelistrikan ya. Nanti, akhir tahun pas pensiun pengin punuya rencana buka jasa servis," kata Tatang seraya tersenyum.

Tatang ingin menyalurkan keilmuannya. Membuka jasa servis di dekat rumahnya yang berada di Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunyin Kidul, Kota Bandung. Tatang masih begitu semangat menatap usia senja agar tetap produktif.

Tatang memang begitu antusias mempelajari banyak hal. Saat dipindah menjadi penjaga Majestic, Tatang rupanya sembari belajar sejarah. Ia selalu bertanya kepada orang-orang yang paham tentang Majestic.

"Pernah sering nanya pas adanya kunjungan kawan-kawan Bandung Heritage. Saya tanya mereka, saya ingin belajar sejarah. Karena, pas jaga di sini, saya juga sering ditanya pengunjung," ucapnya.

(sud/orb)


Hide Ads