Kampung Bungur, Wisata dan Kawasan Ketahanan Pangan di Ciamis

Kampung Bungur, Wisata dan Kawasan Ketahanan Pangan di Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Jumat, 09 Sep 2022 02:30 WIB
Kampung wisata Ciamis.
Kampung wisata Ciamis (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar).
Ciamis -

Kampung Bungur adalah sebuah kawasan ketahanan pangan sekaligus obyek agrowisata di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang menarik untuk dikunjungi.

Kampung Bungur ini dibangun oleh Pemerintah Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Memiliki luas sekitar 6 hektar tak jauh dari Gunung Sawal. Tempat ini memiliki pemandangan indah dengan hijaunya tanaman dan area persawahan.

Kawasan ini cocok juga untuk wisata swafoto. Sekaligus sebagai wisata edukasi bagi kalangan pelajar dan PAUD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampung Bungur ini terletak 14 kilometer dari pusat Alun-alun Ciamis atau 30 menit perjalanan. Bagi yang mau ke Kampung Bungur, dari Alun-alun Ciamis menuju Jalan Ciamis-Cirebon. Tepat di Pasar Buniseuri belok kiri lalu ikuti petunjuk arah.

Apabila menggunakan kendaraan umum dari Terminal Ciamis, bisa menggunakan mobil elf jurusan Kawali-Cirebon. Bisa menggunakan Angdes jurusan Desa Jalatrang.

ADVERTISEMENT

Di Kampung Bungur ini terdapat peternakan berbentuk villa. Yakni villa domba, villa ayam, villa sapi dan beberapa kolam ikan. Kawasan pertanian, seperti kebun jagung, ubi ungu dan padi sekaligus terdapat leuit atau tempat lumbung pangan. Camping Ground dan WiFi gratis.

Kampung wisata Ciamis.Kampung wisata Ciamis. Foto: Dadang Hermansyah

Meski masih dalam tahap pengembangan, namun Kampung Bungur telah memilki fasilitas yang memadai. Seperti tempat parkir, mushala, toilet dan warung-warung yang menyediakan oleh-oleh.

Kepala Desa Jalatrang Dadi Haryadi alias Asdad mengatakan Kampung Bungur ini dibangun sebagai implementasi dari program ketahanan pangan. Berdasarkan edaran Kementerian Desa minimal 20 persen dana desa untuk ketahanan pangan pada tahun 2022.

"Sebetulnya kami sudah merintis Kampung Bungur ini sejak 2021 jauh sebelum ada edaran dari Kementerian Desa. Semula di lokasi ini hanya ada Villa Domba (peternakan domba). Namun kini ditambah juga sapi dan ayam. Termasuk pertanian dikelola oleh kelompok wanita tani," ujar Asdad, Kamis (8/9/2022).

Asdad mengatakan lahan seluas 6 hektar milik desa ini tadinya adalah tanah bengkok yang tidak produktif. Kemudian Pemdes berupaya agar lahan ini produktif dan menghasilkan maka dibangun Kampung Bungur.

Sejak dirintis di tahun 2021, Kampung Bungur ini kerap dikunjungi anak-anak sekolah, baik dari PAUD maupun SMA. Melihat potensi ini, kemudian muncul untuk menjadikan Kampung Bungur ini sebagai wisata edukasi.

Secara bertahap, di lokasi ini nantinya akan ada simulasi cara menanam padi, kacang, ubi dan lainnya. Anak-anak pun bisa memberi pakan peternakan di Kampung Bungur.

"Ya Alhamdulillah sekarang sudah jadi tempat wisata karena sudah ada pengunjung. Ke sini tidak gratisan, yang kita usung disini 'Ulin Sapuasna Mayar Saikhlasna' artinya Main Sepuasnya Bayar Seikhlasnya," kata Asdad.

Nama Kampung Bungur sendiri diambil dari sebuah pohon Bungur di lokasi tersebut yang sudah menjadi ikon. Bahkan pohon Bungur ini sebagai sumber air masyarakat.

"Mudah-mudahan jadi kawasan yang bisa menopang kehidupan masyarakat. Sumber PAD desa. Pendapatan keluarga untuk masyarakat Jalatrang. Sekaligus mendukung program terkait pemulihan ekonomi nasional dengan ketahanan pangan," ujarnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads