Tarif Bus AKDP Kelas Ekonomi di Jabar Diusulkan Naik 46 Persen

Organisasi Angkutan Darat (Organda) sudah mengusulkan penyesuaian tarif bus AKDP kelas ekonomi di seluruh wilayah Jawa Barat. Organda mengusulkan kenaikan tarif hingga 46 persen imbas naiknya harga BBM bersubsidi.

"Sudah diusulkan penyesuain tarifnya. Saat ini perhitungan kami (kenaikan tarif) ada di angka 46 persen untuk AKDP ekonomi di Jawa Barat," kata Sekretaris Organda Jabar Ifan Nurmufidin saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (6/9/2022).

Berdasarkan perhitungan Organda, kenaikan disesuaikan dengan naiknya BBM yang baru diumumkan pemerintah pekan lalu. Selain itu, ada komponen lain yang turut dihitung mulai dari kenaikan biaya pemeliharaan hingga gaji karyawan.

"Pengajuan dari Organda untuk presentase kenaikan BBM ditambah dengan presentase kenaikan komponen penunjang lainnya. Karena untuk bus AKDP dalam sehari itu kebutuhan BBM-nya kurang lebih 150-200 liter," tuturnya.

Namun demikian, Ifan menyatakan usulan itu nantinya akan dikaji kembali oleh Pemprov Jabar. Pemprov nantinya yang akan memutuskan berapa kenaikan tarif bus AKDP kelas ekonomi yang terkena imbas naiknya harga BBM itu.

Sebelum adanya penyesuain, tarif bus AKDP kelas ekonomi diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2016 tentang Tarif Dasar Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar Kota Dalam Provinsi Kelas Ekonomi di Jalan Dengan Mobil Bus Umum dan Tarif Angkutan Bus Kota. Pergub ini juga mengatur tarif untuk trayek bus AKDP di seluruh wilayah di Jabar.

Dalam dokumen Pergub yang dimiliki detikJabar, tarif AKDP kelas ekonomi paling tinggi ada di trayek Kabupaten Ciamis-Kota Bekasi. Untuk tarif bus besarnya ada pada kisaran batas bawah Rp 47.400 dan batas atas Rp 76.900.