Rekaman video pendek soal sampah yang menggunung dibagikan di aplikasi perpesanan, video itu diambil salah seorang pengunjung yang tengah berada tidak jauh dari kawasan Pesanggrahan atau tempat peristirahatan Istana Presiden di Citepus, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Detikjabar mendatangi lokasi tersebut, kondisi sampah itu sebagian tertampung di bak sampah namun kondisinya sudah penuh sehingga sampah yang menumpuk dibiarkan menggunung membuat pemandangan yang kurang enak dipandang.
Ditambah kondisi peletakan bak dan gunungan sampah itu seolah menyambut pengunjung yang datang karena berada di area parkiran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti inilah kondisinya, tempat wisata kok begini. Pengelolaannya bagaimana, kalau memang pihak terkait bisa memaksimalkan ya maksimalkan dong. Kita punya bak sampah ditambah atau bisa juga ukurannya diperbesar untuk bisa menampung. Terlebih posisi bak penampungan sampah kenapa posisinya di pas masuk parkir kendaraan. Kan langsung kurang enak dipandang ya," kata Vega Sukmayudha, salah seorang pengunjung yang merekam video kondisi sampah di kawasan tersebut, Kamis (12/5/2022).
Vega menilai pemerintah daerah hanya setengah hati mengurusi persoalan wisata dan tata kelola persampahan di kawasan wisata. "Kesannya pemerintah daerah setengah hati, harusnya koordinasi dong pimpinan daerahnya dinas harus begini harus begitu, tidak hanya kewenangan kebersihan saja, ada pariwisata ada yang lain kan bisa digarap bersama," ujarnya.
Meski terlihat gunungan sampah di area depan kawasan wisata pantai tersebut, kondisi di warung-warung wisata terlihat bersih. Saat detikJabar mendatangi lokasi terlihat sejumlah pedagang secara rutin memungut dan menyapu sampah di dekat lapak jualannya.
"Ini kan dikenalnya dengan kawasan Pantai Citepus Istana Presiden, disebut begitu karena memang dekat dengan Pesanggrahan (tempat istirahat) Istana Presiden, bangunan bersejarah juga. Dari pedagang alhamdulillah rutinitas setiap hari juga bagus kalau kebersihan, cuma pengangkutan saja yang telat. Ini sudah tiga hari biasanya ada yang angkut," kata Dena Miharja, Karang Taruna setempat sekaligus koordinator pedagang.
Status berada di dekat Istana Presiden membuat warga disiplin memelihara lingkungan yang berdekatan dengan kawasan bersejarah yang berdiri sejak era Presiden Soekarno tersebut.
"Kalau wisatawan agak gimana melihat sampah ini risih melihat sampah. Harapan sampah pengen cepat dibersihkan dari pihak dinas jangan sampai numpuk begini, kan jelek ke wisatawan dari pribumi juga. Kami ada kontribusi kebersihan sebenarnya meski nilainya juga alakadarnya," pungkas dia.
(sya/yum)