Setelah libur lebaran berakhir kondisi pantai Pangandaran masih dipenuhi sampah yang belum tersapu bersih. Untuk memudahkan wisatawan membuang sampah sesuai jenisnya, warga lokal membuat kotak sampah amal.
Manager Bank Sampah Induk Sehate Pangandaran (BSISP) Rian Hidayat, mengatakan inisiasi membuat program sedekah sampah ini sudah menjadi program BSISP dalam pengelolaan sampah dengan memilah dan memilih sampah yang bernilai Rupiah.
"Alhamdulillah program tersebut berjalan dengan lancar dan mendapatkan support dari mahasiswa UNPAD. Setelah melakukan opsih di pantai Pangandaran bersama DLHK dan instansi yang ada di Pangandaran, kami membuat dan menebar kotak sampah amal pada lima titik di pantai Pangandaran, dari depan hotel Krisna sampai Hotel Suryakencana," kata Rian kepada detikJabar, Rabu (11/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
kotak sampah amal terbuat dari kawat dan besi dengan besar masing-masing bisa menampung 1 kg sampah botol plastik.
Rian mengatakan, dengan adanya kotak sampah amal tersebut, pihaknya mengajak masyarakat dan wisatawan untuk peduli terhadap lingkungan dan mengimbau tidak membuang sampah sembarangan.
Lewat kotak sampah amal tersebut, warga atau wisatawan bisa membuang sampah sesuai jenisnya untuk bisa didaur ulang dan dimanfaatkan kembali.
Sementara sampah hasil dari tangan wisatawan yang masuk ke kotak sampah amal akan dikelola BSISP. Menurut dia saat ini ada 32 bank sampah unit yang tersebar di seluruh Kabupaten Pangandaran.
Bank sampah ini merupakan sebuah pengumpulan atau pengelompokan sampah yang melakukan transaksi penukaran sampah menjadi rupiah, nanti masyarakat bisa memilah di rumahnya masing-masing minimal menjadi 4 jenis.
"Keempat jenis sampah itu diantaranya sampah kertas, sampah besi, sampah logam dan sampah plastik," ucapnya.
(bbn/yum)