Bermunculannya kolam renang di Kota Bandung membuat pamor kolam renang Tirtalega terus terkikis. Meski tak menawarkan fasilitas mewah dan wahana yang menarik, namun kolam renang yang berada di kawasan Taman Tegallega Bandung ini nyatanya masih bertahan.
Menurut sejarah, kolam ini sudah dibangun sejak tahun 1972. Monumen perjuangan rakyat Bandung Lautan Api menjadi saksi bisu bagaimana kolam renang ini pernah mengalami masa keemasannya. Kolam renang ini sempat menjadi primadona warga Kota Bandung yang lahir di medio tahun 80-90an.
Dengan kondisi seperti ini, Tirtalega mungkin selayaknya sudah tutup sejak jauh hari. Namun Tirtalega masih bisa bertahan lantaran diurus oleh pemerintah kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga tiket masuk (HTM) juga terjangkau oleh warga, jauh di bawah rata-rata HTM kolam renang lainnya. Untuk menikmati Kolam Renang Tirtalega, kita hanya perlu merogoh kocek Rp 3 ribu untuk anak-anak dan Rp 5 ribu untuk dewasa. Beda saat weekend dan hari libur, tiketnya menjadi Rp 6 ribu untuk dewasa maupun anak-anak.
![]() |
Kini untuk menghadapi tantangan zaman, Kolam Tirtalega mulai bersolek. Pada 2020, pemkot mengucurkan anggaran untuk mempercantik tribun kolam renang sekaligus menambah satu kolam kecil khusus untuk anak-anak.
![]() |
Kepala UPT Tegallega pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung Oding Mulyana menyebut tak semua warga, khususnya warga kelas ekonomi menengah ke atas mau berkunjung ke tempat tersebut. Privasi dan kenyamanan menjadi alasan utama kenapa kolam renang ini tak dipilih oleh warga.
![]() |
Eksistensi Kolam Tirtalega bisa tertolong lantaran masih digunakan klub-klub renang di Kota Bandung untuk pemusatan latihan.
![]() |
Kata Oding, setiap harinya tak kurang dari 20 orang yang berlatih di Kolam Tirtalega. Kunjungan mereka pun sedikit bisa memperpanjang nafas pengelolaan kolam renang meskipun ujungnya memang lebih besar pasak daripada tiang.
![]() |
(ral/tya)