Psikolog Soroti Kasus Bocah TK Dicabuli Teman Sekelas

Kabar Kesehatan

Psikolog Soroti Kasus Bocah TK Dicabuli Teman Sekelas

Vidya Pinandhita - detikJabar
Jumat, 19 Jan 2024 17:00 WIB
Ilustrasi kekerasan pada anak
Ilustrasi kekerasan terhadap anak (Foto: Getty Images/Imgorthand)
Bandung -

Anak berusia lima tahun diduga mejadi korban pencabulan oleh teman di kelasnya. Tabir kasus ini terbuka, ketika ibu korban menyadari ada perubahan perilaku pada anaknya.

Setelah diusut, barulah ketahuan bahwa anak tersebut berulang kali menjadi korban pencabulan. Awalnya, korban marah kepada ibunya lantaran tak diberi susu cokelat. Sembari marah, anak tersebut membuka celana dan menunjukkan alat kelaminnya.

Ibu lantas bertanya, dari mana anaknya 'belajar' perilaku tersebut. Sang anak mengaku, bahwa ia sempat melihat teman sekelasnya melakukan tindakan serupa. Dari kejadian itulah, orang tua korban berupaya mengusut tindak pencabulan yang dialami anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya sering memainkan kemaluannya. Bahkan dia kasih tahu sama istri saya," ungkap ayah korban dikutip dari detikSumut, Kamis (18/1/2024).

"Kami curiga, kenapa perilaku anak menjadi begini. Akhirnya pelan-pelan ditanya sama anak kenapa, mulailah cerita sudah 4 kali dicabuli sama temannya di sekolah," beber sang ayah lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

Terpisah dari pihak-pihak dalam kasus tersebut, psikolog klinis anak Noridha Weningsari, MPsi menjelaskan bahwa perilaku seksual diartikan sebagai dorongan seksual yang mencakup dimensi biologis, psikologis, sosial, dan budaya yang sangat luas.

Misalnya, dengan anak melakukan eksplorasi pada tubuh dengan cara memegang bagian tubuh, membicarakan fungsi tubuh, bermain peran dengan teman sebaya seperti bermain rumah-rumahan, atau dokter-dokteran yang melibatkan bagian tubuh.

"Perilaku seksual sendiri merupakan hal yang lekat pada perkembangan manusia, termasuk pada anak usia sekolah. Namun terdapat beberapa perilaku seksual yang masuk dalam kategori Harmful Sexual Behavior (HSB) yakni perilaku seksual yg tidak sesuai perkembangan yang ditunjukkan oleh anak dan berbahaya atau mengandung kekerasan," terang Noridha kepada detikcom, Rabu (18/1) malam.

"Salah satu bentuk HSB adalah peer-on-peer sexual abuse, yakni kekerasan seksual yg terjadi antara anak-anak yang berada dlm satu tahapan perkembangan," sambungnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, perilaku seksual merupakan hasil interaksi antara karakteristik individu dan lingkungan di sekitarnya. HSB dapat terjadi karena sejumlah faktor, di antaranya yakni paparan terhadap perilaku seksual yang tidak sesuai dengan usia.

"Eksposur ini dapat melalui media berupa gambar dan video atau keterpaparan langsung seperti mendengar kata-kata terkait perilaku seksual, dilibatkan dalam perilaku seksual, termasuk mengalami kekerasan seksual meski belum tentu orang yang mengalami akan serta merta melakukan pada orang lain, atau melihat perilaku seksual yang dilakukan atau terjadi pada orang lain," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul Viral Kasus Bocah TK Dicabuli Teman Sekelas, Begini Pandangan Psikolog

(vyp/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads