Stadion di Brasil Ini Punya Garis Tengah Sejajar Khatulistiwa

Kabar Internasional

Stadion di Brasil Ini Punya Garis Tengah Sejajar Khatulistiwa

Novia Aisyah - detikJabar
Senin, 04 Agu 2025 05:00 WIB
Stadion Estádio Milton Corrêa di Brasil.
Stadion Estádio Milton Corrêa di Brasil. (Foto: Rafael Moreira/Wikimedia Commons)
Jakarta -

Estádio Milton Corrêa mungkin belum sepopuler stadion-stadion besar lainnya di Brasil. Namun stadion ini menyimpan fakta geografis yang unik.

Terletak di kota Macapá, ibu kota negara bagian Amapá, stadion ini dikenal luas karena garis tengah lapangannya hampir sejajar dengan garis khatulistiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini membuat pertandingan yang digelar di sana seolah dimainkan di dua belahan bumi-bagian utara dan selatan. Tak heran jika stadion ini dijuluki 'Zerão', yang berarti 'Garis Nol', merujuk pada garis lintang nol derajat atau garis ekuator yang melintasi kawasan tersebut.

Melansir detikEdu yang mengutip ensiklopedia Britannica, Estádio Milton Corrêa merupakan stadion serbaguna yang secara rutin menjadi markas bagi klub-klub sepak bola lokal.

ADVERTISEMENT

Lokasinya berada di kawasan Marco Zero, sebuah area yang juga menjadi tempat berdirinya monumen beton ikonik dengan cincin di tengahnya. Monumen ini dirancang untuk membingkai matahari terbit saat ekuinoks dan menjadi simbol titik pusat Bumi. Sebuah garis putih membentang di area alun-alun sebagai penanda garis ekuator.

Kendati begitu, disebutkan bahwa garis tengah stadion tidak persis berada tepat di atas khatulistiwa, namun tetap berada sangat dekat dengan garis tersebut.

Stadion ini dibangun pada 1990 dan bukan semata-mata karena alasan simbolis. Pemilihan lokasinya lebih didasarkan pada faktor ketersediaan lahan dan perkembangan wilayah sekitar, sementara kedekatannya dengan garis khatulistiwa dianggap sebagai nilai tambah tersendiri.

Zerão sempat mengalami masa suram. Pada 2007, stadion ini ditutup akibat masalah keamanan. Renovasi besar-besaran dilakukan, mencakup pembaruan sistem drainase, pemasangan kursi baru, serta peremajaan lapangan. Setelah tujuh tahun, Zerão akhirnya kembali dibuka pada 2014.

Sejak itu, stadion kembali menjadi pusat aktivitas olahraga di Macapá, kota yang secara geografis terisolasi karena hanya bisa diakses lewat jalur udara atau sungai. Tidak ada jalan darat yang menghubungkan Macapá dengan wilayah lain di Brasil. Kendati demikian, setiap kali pertandingan digelar, Zerão selalu dipadati suporter setia klub lokal seperti Trem dan Santos-AP.


Artikel ini sudah tayang di detikEdu




(nah/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads