Unik, Stadion Ini Garis Tengahnya di Sepanjang Khatulistiwa!

ADVERTISEMENT

Unik, Stadion Ini Garis Tengahnya di Sepanjang Khatulistiwa!

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 03 Agu 2025 08:00 WIB
Stadion EstΓ‘dio Milton CorrΓͺa di Brasil.
Stadion EstΓ‘dio Milton CorrΓͺa di Brasil. Foto: Rafael Moreira/Wikimedia Commons
Jakarta -

Penggemar sepakbola atau olahraga mungkin mengenal stadion EstΓ‘dio Milton CorrΓͺa yang ada di Brasil. Namun, bagi yang tidak familiar, mungkin kalian tidak tahu stadion ini punya fakta unik.

Stadion ini unik lantaran garis tengahnya terletak di sepanjang Khatulistiwa. Sehingga kedua tim yang sedang bertanding tampak seperti mempertahankan satu belahan bumi.

Separuh lapangan berada di belahan bumi utara dan separuhnya lagi di belahan bumi selatan. Disebutkan dalam ensiklopedia Britannica, stadion ini biasa disebut 'ZerΓ£o' karena khatulistiwa berada pada garis lintang nol derajat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

EstΓ‘dio Milton CorrΓͺa merupakan stadion serbaguna di MacapΓ‘, Brasil. Stadion ini secara rutin menjadi tuan rumah bagi tim sepak bola lokal.

Julukan stadion tersebut sebenarnya diambil dari kawasan Marco Zero. Kawasan ini adalah rumah bagi landmark kota yang paling terkenal, yakni sebuah monumen beton tinggi dengan cincin di tengahnya yang membingkai matahari terbit selama ekuinoks. Sebuah garis putih membentang di alun-alun, melambangkan pusat Bumi.

ADVERTISEMENT

Apakah Stadion Ini Benar-Benar Berada di Garis Khatulistiwa?

Dikutip dari ZME Science, garis tengah stadion ini sebenarnya tidak benar-benar berada di sepanjang garis khatulistiwa. Namun, letaknya terbilang cukup dekat.

Stadion ini dibangun pada 1990. Lokasinya diletakkan di sana, kabarnya bukan sebagai bagian dari skema khatulistiwa, tetapi terutama karena lokasinya masuk akal pada saat itu. Stadion ini dibangun di sana karena lahan tersedia, lingkungannya berkembang, dan garis lintang simbolis merupakan nilai tambah.

ZerΓ£o sempat mengalami kerusakan. Stadion ini pernah ditutup pada 2007 karena masalah keamanan. Setelah renovasi yang panjang termasuk drainase baru, kursi baru, dan lapangan yang diperbarui, stadion ini dibuka kembali pada 2014.

Sejak saat itu, stadion ini kembali menjadi bagian penting kehidupan di MacapΓ‘. Kota ini sejatinya terisolasi sehingga hanya dapat dicapai dengan perahu atau pesawat. Tidak ada jalan yang menghubungkannya dengan wilayah Brasil lainnya. Pada hari pertandingan, stadion ini dipenuhi oleh penggemar tim lokal seperti Trem dan Santos-AP.




(nah/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads