Kericuhan mewarnai pertandingan Persija vs Persib di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Minggu (16/2/2025) yang lalu. Dari mulai aksi penganiayaan, pelemparan terhadap pemain, hingga keributan yang melebar hingga ke luar stadion.
Salah satu pemicunya terjadi karena ada suporter Persib, bobotoh, yang nekat datang ke stadion di tengah larangan away pendukung tim tamu. Sebab berdasarkan keterangan Polres Metro Bekasi Kota, terdapat 22 orang yang diamankan dan diduga merupakan suporter Maung Bandung.
Karena kondisi itu, Komite Disiplin (Komdis) PSSI berpotensi untuk menjatuhkan sanksi bagi kedua tim. Persija sebagai tuan rumah terbilang gagal untuk menjaga kondusifitas selama pertandingan, sedangkan Persib kecolongan karena ada suporternya yang nekat berangkat away.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas, saya yakin ini mah enggak akan enggak disanksi. Enggak bisa dihindari soalnya. Karena jelas, acuannya kode disiplin PSSI," kata pengamat sepakbola Eko Noer Kristiyanto alias Eko Maung saat berbincang dengan detikJabar, Rabu (19/2/2025).
Sekedar diketahui, Persib sempat mendapat sanksi serupa saat pertandingan tandang melawan Arema FC di Stadion Soepriadi, Blitar, Jumat (24/1/2025). Saat itu, Persib disanksi denda Rp 75 juta karena melakukan dua pelanggaran yaitu penyalaan flare dan bobotoh yang nekat away.
Untuk itu, kata Eko, Persija maupun Persib berpotensi mendapatkan sanksi imbas laga tersebut. Bentuk sanksinya pun akan dipertimbangkan Komdis meskipun menurutnya hasil yang dinyatakan nanti tidak bakal memuaskan semua pihak.
"Yang jelas sanksi buat Panpel Persija, iyah. Karena ada ricuh pelemparan. Nah tapi kalau tentang persepsi kenapa ada pendukung Persib, itu mungkin lanjutan," ungkap Eko Maung.
"Jadi sebetulnya intinya, pendukung kedua tim tuh punya kesalahan, nah tingkat kesalahannya, melanggar apanya, sanksinya kayak gimana, itu nanti komdis yang menjatuhkan. Dan saya jamin tidak akan memuaskan semua pihak," tandasnya.
Ketua Bobotoh Maung Bandung Bersatu, Dian 'Apin' Purnama, juga turut menyayangkan ulah sejumlah suporter yang nekat away saat lawan Persija. Padahal kata dia, bentuk dukungan itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, yang pada intinya menjaga Persib supaya tidak terkena imbasnya.
"Kita harus dukung dengan dewasa. Ini jangan sampai terulang lagi di Persib, di bobotoh, itu jadi salah satu cerminan yang efeknya akan ke tim kesayangan kita," kata Apin melalui sambungan telepon.
"Jangan sampai Persib lagi bagus sekarang langkahnya malah dirugikan. Kalau tidak boleh, ya tidak boleh lah. Kita tidak mentolerir, kan mendukung itu bisa dengan berbagai cara, bisa dengan nobar atau nonton di rumah. Yang jelas hal-hal merugikan itu harus dihapuskan, jangan sampai terjadi terus-menerus," pungkasnya.
(ral/yum)