Persib Bandung pernah diperkuat 3 pemain yang merumput bersama di Timnas Singapura. Tapi sayang, karir mereka pada saat itu meredup dan kesulitan untuk menampilkan performa meyakinkan ketika bergabung dengan Maung Bandung.
Ketiganya adalah Baihakki Khaizan, Noh Alam Shah dan Shahril Ishak. Baihakki Khaizan dan Along, sapaan akrab Noh Alam Shah, menjadi dua pemain yang membekas di hati para bobotoh, sedangkan Shahril Ishak sepertinya langsung dilupakan kiprahnya saat berseragam Persib.
Baihakki Khaizan dan Shahril Ishak datang bersamaan ke Persib saat musim 2010/2011. Dibanding Shahril, Baihakki sudah terbiasa mencicipi kompetisi sepakbola di Indonesia karena musim sebelumnya merumput di Persija Jakarta dan menjadi bek tangguh bagi skuad Macan Kemayoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Along, datang ke Persib dengan catatan mengesankan setelah membela Arema Indonesia sejak 2009 hingga 2012. Dari total 56 pertandingan yang dimainkan, Along mencatatkan 50 gol yang membuat Persib kepincut untuk membajaknya ke Kota Kembang.
Kali ini, detikJabar akan khusus membahas kiprah Shahril Ishak saat merapat ke Persib Bandung. Sebelum bergabung ke Persib, Shahril saat itu terbilang sebagai wonderkid menjanjikan di Timnas Singapura dan sukses menyabet gelar Piala Tiger 2005 bersama dengan Baihakki Khaizan hingga Noh Alam Shah.
Sebelum bergabung dengan Persib, Shahril memulai debut profesionalnya bersama tim Young Lions. Tiga tahun berkarir di sana, Shahril Ishak kemudian merapat ke Home United (sekarang Lion City Sailors), dan mencatatkan penampilan impressif dengan 42 gol dari 98 penampilan.
Catatan mengesankannya itu kemudian memikat hati pelatih Persib waktu itu, Daniel Darko Janackovic. Atas rekomendasinya, Shahril tak butuh waktu lama untuk merapat ke Persib pada 2010, bersama kompatriotnya Baihakki Khaizan.
Mengutip berbagai sumber, Shahril diboyong karena Persib membutuhkan sosok jenderal lapangan tengah. Apalagi, Shahril waktu itu sedang memasuki usia emas yang membuat Daniel Darko Janackovic begitu berhasrat memboyongnya.
Sayang, baru beberapa hari bergabung dengan kontrak satu tahun, Daniel Darko justru didepak dari kursi kepelatihan. Alhasil, karir Shahril pada saat itu menjadi terancam karena adanya perubahan rencana yang disusun Persib Bandung.
Setelah mendepak Daniel Darko, Persib menunjuk Jovo Cuckovic yang merupakan asisten Darko. Petaka kemudian datang karena Jovo justru tidak bisa berkomunikasi optimal akibat kendala bahasa dengan para punggawa Pangeran Biru.
Jovo pun akhirnya diganti. Dia kemudian ditugaskan menjadi Direktur Teknik Persib, sedangkan kursi kepelatihan diambil alih Daniel Roekito.
Di bawah Daniel Roekito, karir Shahril Ishak makin meredup di Persib. Ia kesulitan menunjukkan performa terbaiknya karena kerap dimainkan tidak pada posisi aslinya sebagai gelandang tengah. Saat itu, Shahril lebih banyak dipasang sebagai gelandang sayap.
Praktis pada saat itu, Shahril jarang mendapatkan menit bermain. Jika diturunkan pun, dia lebih banyak memulainya dari bangku cadangan. Shahril hanya mencatat 11 pertandingan bersama Persib dan tak menyumbangkan gol untuk Pangeran Biru.
Ditambah, Shahril gagal bersinar di Persib karena pada saat itu dia kalah bersaing dengan Eka Ramdani. Eka menjadi pilar penting Maung Bandung yang akhirnya ditunjuk sebagai kapten tim skuad Pangeran Biru pada masa itu.
Setelah itu, Shahril Ishak memutuskan tak melanjutkan kontraknya bersama Persib. Dia kemudian bergabung dengan klub Liga Primer Indonesia (LPI), Medan Chiefs di tahun 2011, bersama kompatriotnya, Baihakki Khaizan.
Usai berpetualang di Indonesia, Shahril memutuskan pulang kampung ke Singapura. Pada 2012, dia memutuskan bergabung dengan Lions XII, dan mencatatkan 22 gol dari 34 penampilan.
Pada 2013, Shahril sempat mencoba peruntungan dengan bergabung ke klub Malaysia, Johor Darul Takzim II. Pada 2018, Shahril sempat merapat kembali ke Home United, dan menjadi mimpi buruk bagi Persija Jakarta kala bersua di semifinal ASEAN Zone AFC Cup 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Setelah kabarnya tak terdengar lagi, Shahril Ishak memutuskan pensiun dari pesepakbola pada 2023. Selama berkarir di lapangan hijau, Shahril juga sudah mencatatkan 138 penampilan untuk Timnas Singapura.
(ral/mso)