Bek veteran Persib Bandung Victor Igbonefo, sedang menjadi sorotan setelah kekalahan melawan Zhejiang FC pada lanjutan Grup F AFC Champions League Two (ACL 2). Igbonefo membuat kesalahan fatal sehingga membuat Maung Bandung gagal memetik poin ketika bertandang ke Huanglong Sport Center, China, Kamis (3/10/2024) lalu.
Usai pertandingan, Victor Igbonefo menjadi sasaran kekecewaan bobotoh di linimasa media sosial (medsos). Banyak yang heran kenapa pelatih Persib, Bojan Hodak, malah memasukkannya di babak kedua menggantikan Kakang Rudianto yang sebetulnya tampil apik mengawal pertahanan skuad Pangeran Biru.
Igbonefo yang masuk pada menit ke-70 membuat kesalahan yang berujung gol kemenangan bagi Zhejiang FC. Saat itu, Igbonefo yang baru 10 detik merumput di lapangan, gagal menanduk bola yang membuat si kulit bundar jatuh ke kaki Jean Kouassi dan akhirnya penyerang Zhejiang bernomor punggung 17 itu leluasa menjebol gawang Kevin Ray Mendoza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari kesalahan Igbonefo, Bojan Hodak meminta, bobotoh untuk menghormati bek veteran yang kini berusia 38 tahun tersebut. Bahkan, Bojan ikut menyinggung patriotisme Igbonefo yang telah memberikan segalanya untuk skuad Pangeran Biru.
"Ini adalah hal memalukan, memalukan karena dia (Victor Igbonefo) menyalahkan kesalahannya sendiri. Hal ini bisa terjadi ke siapa saja. Orang ini bermain untuk club dalam lima tahun. Dua tahun dia mengalami benturan di kepala dan hampir meninggal di lapangan," kata Bojan, Selasa (8/10/2024).
Sekedar diketahui, Victor Igbonefo sempat mengalami cedera patah tulang pipi ketika Persib menjamu Persebaya Surabaya di ajang Piala Presiden 2022 di Stadion GBLA 17 Juni 2022. Saat itu, Igbonefo terpaksa menepi dengan jangka waktu yang lama dan melewatkan sejumlah pertandingan penting Liga 1 Indonesia.
Bagi Bojan, kesalahan yang Igbonefo lakukan bisa terjadi kepada setiap pemain di lapangan. Untuk itu, pelatih asal Kroasia ini meminta semua orang untuk tetap menaruh hormat kepada Igbonefo yang pada masa keemasannya menjadi bek tangguh bagi Persib Bandung.
"Dan sekarang beberapa 'badut' bilang 'anda tidak punya petunjuk, anda keluar'. Siapa anda kok memerintah dia untuk melakukan sesuatu? Kamu harus respect itu, pemain melakukan kesalahan dan kadang beberapa kali. Victor adalah orang pertama yang bilang ke publik dan menyatakan itu kesalahannya. Dia datang padaku, dia bilang, coach, maaf, salahku," ungkap Bojan.
Kondisi serupa Bojan akui pernah terjadi saat dia memilih memasukkan Rachmat Irianto ketika pertandingan melawan Port FC. Akhirnya, Rachmat Irianto juga melakukan kesalahan yang berujung kepada kekalahan Persib Bandung di pertandingan pertama ACL 2.
"Lawan port, saya memasukkan Irianto dan Irianto buat kesalahan. Jadi apa yang harus disalahkan? ini adalah bagian dari permainan," tegasnya.
"Anda tahu, ketika anda datang ke stadion, semua orang di stadion, usia di bawah 30 tahun, mereka semua pikir siapa saja pemain yang lebih baik di lapangan. Semua orang di atas 30 tahun, mereka mempercayakan kepada saya."
"Dan mereka mengajarkan anda apa yang harus anda lakukan. Dan setengah dari mereka tidak pernah menendang bola, mereka tidak tahu apakah bola itu bundar. Dan mereka mengajarkan anda apa yang harus anda lakukan," katanya.
"Cuma, orang-orang berbicara tentang ini, mereka lupa. Ini adalah bagian dari tim kami, dan ini terjadi karena pemain yang berpengalaman. Jadi ini tidak akan mempengaruhi dia, saya yakin. Jadi tentu saja kita akan menggunakannya untuk tim lainnya," pungkasnya.
(ral/mso)