Nama Kota Cimahi mendadak riuh di media sosial usai unggahan dari publik figur Ganindra Bimo kala mengunjungi toko jersei di Berlin, Jerman, beberapa waktu lalu viral.
Suami aktris Andrea Dian Bimo itu dibikin kaget ketika ia sedang berburu jersei di Berlin, namun malah menemukan jersei salah satu klub sepakbola tanah air yang dipajang di sudut toko tersebut.
Ganindra Bimo pun lantas menunjukkan jersei yang dipasang di tubuh manekin, yang ternyata merupakan jersei resmi tim sepakbola Liga 2 Indonesia, PSKC Cimahi. Jersei tim itu berjejer dengan jersei klub sepakbola dari seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jauh-jauh sampai ke Berlin ya, lo tau ga jersei yang dipajang pake patung, Cimahi," ujar Ganindra Bimo dalam video yang beredar.
Ia menunjukkan jersei berwarna oranye berpadu dengan warna hijau. Uniknya lagi, ada pemandangan bentang alam dengan tulisan Cimahi berwarna hitam di bagian depan jersei.
"Jauh-jauh aing ka Berlin bro, ujung-ujungna mah Cimahi. Barudak Bandung oge, barudak Cimahi oge. Edan teu? Medet yow," tutur Ganindra Bimo sembari menunjukkan raut wajah berseri-seri.
Jersei tersebut merupakan jersei ketiga tim berjuluk Laskar Sangkuriang Panser Cimahi. Berdasarkan keterangan resmi di akun media sosial klub, jersei itu rilisan apparel Calma Indonesia, asal Bekasi.
"Jadi jersey ini third jersey PSKC Cimahi, buat kompetisi 2023-2024. Kita deal-nya memang semusim," kata Owner apparel Calma Indonesia Eko Fadly, kepada detikJabar, Senin (22/7/2024).
Jersei ketiga itu, kata Eko, bisa beredar di luar negeri berawal saat akun kolektor jersei asal Italia, mengunggah cuplikan pertandingan PSKC menggunakan jersei ketiga itu.
"Dia posting tapi foto pertandingan, bukan jersei. Dari situ, banyak yang repost, termasuk akun bola dan jersei dari Spanyol, Perancis, ya pokoknya Eropa," kata Eko.
Puncaknya di bulan Desember 2023, Calma Indonesia dihubungi oleh akun Classic Football Shirts (CFS) world wide. Mereka mengajukan penawaran pemesanan jersei ketiga PSKC.
"Puncaknya di Desember 2023 kita dapat kontak dari CFS, store terbesar jersei dunia. Mereka minta penawaran, lalu kita offering. Waktu itu deal kita kirim 800 jersey third ini. Januari dikirim, lalu di-posting di medsos mereka, ya sudah akhirnya ramai kemana-mana," kata Eko.
"Dari situ, Kita dapat pesanan dari Perancis, Brazil, tapi nggak banyak jumlahnya. Ya yang terbesar tetap dari CFS. Tahun ini juga minta stok ulang, sekitar 750," ujar Eko.
Cerita di Balik Lahirnya Jersey
Eko memaparkan sejarah terpilihnya desain jersey itu. Hingga akhirnya, Calma jadi mitra PSKC untuk jersey.
"Jadi awalnya kita bertemu dengan bang Rendra Sujono yang tahun lalu pegang PSKC. Belum ada apparel juga, kita ikut pitching, dan Bang Rensu pilih kita, deal tuh semusim," kata Eko.
Saat itu disepakati jersei kandang dan tandang PSKC didesain oleh pihak klub. Sementara Calma Indonesia, kebagian mendesain jersei ketiga dengan tuntutan kreativitas agar punya keunikan dan kekhasannya tersendiri.
"Jadi ingin out of the box. Akhirnya saya riset lah, terpacu. Cimahi itu termasuk susah untuk diriset, kotanya enggak punya identitas tersendiri selain tentara. Kalah lah sama Bandung pastinya," kata Eko.
Sampai akhirnya Eko terbersit menuangkan tema alam pada bagian depan jersei. Ia sempat menemukan bahwa Gunung Tangkuban Parahu, meskipun bukan sebagai ikon Kota Cimahi tapi punya daya tarik tersendiri.
"Akhirnya saya coba riset coloring palette, desainnya yang penting terlihat nyentrik. Akhirnya saya kerjasama dengan komunitas seni di Bekasi (Forum Kesenian Bekasi), saya minta dibuatkan lukisan abstrak gunung, alam, ada sungai, pohon, dan lain-lain dan akhirnya dapat," kata Eko.
Dari hasil kerja kreatif itu, akhirnya didapat sepuluh desain hasil tangan, yang dua di antaranya dianggap paling cocok. Dua desain itu kemudian dibubuhkan warna melalui digital imaging.
"Kita masukkan warna dominan oranye, hitam, hijau, biru, dan lain-lain. Kita bawa ke klub, dan bang Rensu bilang oke. Saat itu memang klub minta putaran kedua pertandingan pertama itu lawan Malut United, bisa dipakai. Ternyata enggak bisa karena Malut United jerseynya merah," kata Eko.
Akhirnya jersey itu bisa dipakai skuad Laskar Sangkuriang di laga melawan PSIM Yogyakarta di Bandung di bulan September 2023. Jersei yang lahir daru kesulitan menemukan identitas Kota Cimahi.
"Betul, jadi jersei ini lahir dari sulitnya menemukan identitas Cimahi. Dari sisi pemilihan warna, atas permintaan pihak klub juga karena home itu hijau kehitaman, away itu putih clean, nah ketiganya silakan berkreasi. Silakan yang mencuri perhatian. Proses pengerjaan itu waktu itu selama 2 mingguan," ujar Eko.
Calma Indonesia, kata Eko, masih terus banyak belajar di balik lahirnya jersey nyentrik PSKC Cimahi. Sampai akhirnya, musim ini ada dua klub liga 2 yang siap bekerjasama lagi dengannya.
"Ya ini musim pertama bikin jersey PSKC, kita memang kontrak 1 musim. Kita akan kerja bareng 2 klub liga 2, yang sudah MoU dengan Persipa Pati, 1 lagi belum bisa kita bocorkan," kata Eko.
(mso/mso)