Momen Bersejarah Sang Legenda Hidup Persib, Djadjang Nurjaman

HistoriSib

Momen Bersejarah Sang Legenda Hidup Persib, Djadjang Nurjaman

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 10 Mei 2024 09:30 WIB
Selebrasi pelatih Persikabo 1973 Djadjang Nurdjaman.
Djadjang Nurjaman (Foto: ligaindonesiabaru.com)
Bandung -

Nama Djajang Nurdjaman akan selalu punya tempat khusus di hati Bobotoh. Djajang adalah sosok legenda yang sukses membawa Persib Bandung meraih gelar juara, bukan hanya sebagai pemain, tapi juga saat menjadi asisten pelatih, dan pelatih kepala.

Pria kelahiran Majalengka 30 Maret 1959, menjelma sebagai legenda di klub Persib Bandung. Nama Djajang sangat dihormati oleh publik sepak bola di Kota Kembang ini.

Sejak dulu, pria yang akrab disapa Djanur ini memang sudah dikenal di kancah sepak bola nasional. Djanur mengawali kariernya sebagai pesepakbola dengan bergabung klub anggota Persib. Dia kemudian naik ke tim utama di kompetisi perserikatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Persib terdegradasi ke Divisi I pada 1979. Hal itu membuat Djanur kemudian hengkang ke Sari Bumi Bandung Raya yang merupakan klub Galatama. Hanya setahun, Djanur hijrah ke Sari Raya Yogyakarta.

Selanjutnya, Djanur bergabung dengan Mercu Buana Medan sebelum kembali ke Persib pada 1985 dan kembali berlaga di kompetisi perserikatan. Hanya setahun, Djanur sukses membawa Maung Bandung juara Perserikatan tahun 1986.

ADVERTISEMENT

Bersama sejumlah pemain yang jadi legenda seperti Robby Darwis, Ajat Sudrajat, hingga Boyke Adam, Djanur menjadi penentu kemenangan lewat gol tunggalnya di partai final melawan Perseman Manokwari.

Djanur mengulangi kesuksesannya dengan mengantar Persib juara Perserikatan 1990. Saat itu, Persib menundukkan Persebaya Surabaya di partai final dengan skor 2-0. Usai juara, Djanur tak lama memutuskan pensiun sebagai pemain.

Meski pensiun sebagai pemain, Djanur tetap berbakti untuk Persib. Dia menjadi asisten pelatih Indra Thohir saat Persib juara Perserikatan edisi terakhir tahun 1994 dan Liga Indonesia edisi pertama tahun 1995.

Perjalanan karier Djanur di dunia kepelatihan berlanjut. Dia sempat menjadi asisten pelatih Persib Arcan Iurie pada 2007 dan asisten Fandi Ahmad di Pelita Jaya pada 2008 hingga pada 2011 dia menjadi pelatih kepala Pelita Jaya.

Puncaknya, Djanur diminta menangani Persib pada 2013. Baru setahun berikutnya, Djanur sukses mengantar Persib menjadi juara Liga Indonesia 2014

Di final, Persib mengalahkan Persipura melalui drama adu penalti. Momen itu yang sangat istimewa selama kariernya sebagai pelatih karena sukses memberikan trofi juara ketika Persib sudah paceklik gelar selama 19 tahun.

Dia juga membawa Persib juara Piala Presiden 2015. Capaian itu membuat Djanur sukses menjadi legenda Persib dengan mengantar tim jadi juara sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih kepala.

Djanur sempat menimba ilmu kepelatihan di tim Italia, Inter Milan. Dia kemudian kembali menangani Persib di 2016. Djanur membuat gebrakan dengan mendatangkan bintang sepakbola dunia Michael Essien dan Ashley Cole.

Saat ini, Djanur masih aktif menjadi pelatih. Dia menangani Persikabo 1973. Sayangnya, Laskar Padjajaran harus terdegradasi dari Liga 1 2023/2024. Djanur sempat mengungkap akan membawa Persikabo naik kembali ke kompetisi teratas di Indonesia.

(bba/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads