Cerita Bobbi Jaelani soal Hari Jadi Persib dan Tato 1933 di Punggung

Cerita Bobbi Jaelani soal Hari Jadi Persib dan Tato 1933 di Punggung

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 21 Des 2023 20:15 WIB
Bobbi Jaelani  pentolan Creative Division Viking. Bob -sapaannya-  dan tim membuat koreografi yang membakar semangat para pemain Persib saat berlaga
Bobbi Jaelani pentolan Creative Division Viking. Bob -sapaannya- dan tim membuat koreografi yang membakar semangat para pemain Persib saat berlaga. Foto: Bima Bagaskara/detikJabar
Bandung -

Perubahan hari jadi Persib Bandung dari 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919 menyisakan sedikit perdebatan, khususnya di kalangan bobotoh. Perdebatan muncul karena angka 1933 selama ini sudah begitu melekat dengan klub berjuluk Maung Bandung ini.

Dengan berubahnya hari jadi, merubah pula tradisi dan kebiasaan entah itu perayaan ulang tahun maupun dalam membuat kreativitas memakai angka 1933. Hal itulah yang dirasakan Bobbi Jaelani (36), seorang bobotoh asal Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Bobbi atau biasa disapa Bob merupakan bobotoh yang juga bagian dari Creative Division Viking Persib Club (VPC). Bob lah sosok di balik hadirnya koreografi megah yang biasa terlihat di laga kandang Persib Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bob ikut menanggapi perubahan hari jadi Persib. Dia mengaku terkejut manajemen Persib secara tiba-tiba mengumumkan hari lahir klub berubah.

"Ya menanggapi perubahan tahun dari 1933 ke 1919 sedikit kaget ya, saya dan teman-teman, kita nggak ada dikasih tahu sebelumnya jadi ya kenapa sih baru diubah sekarang," kata Bob saat berbincang dengan detikJabar via telepon, Kamis (21/12/2023).

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Bob mendukung langkah klub dalam hal meluruskan sejarah. Sebab sudah menjadi pertanyaan sejak lama, Persib sebagai pendiri PSSI di tahun 1930, justru lahir di tahun 1933. Namun dia menyayangkan pelurusan sejarah baru dilakukan saat ini.

"Itu kan sejarah harus dibenarkan, karena Persib pendiri PSSI tahun 1930, kalau ikut sejarah itu Persib berdiri 1933, masa pendiri PSSI tahunnya lebih muda, kan ada sejarah yang belok," ujarnya.

"Tapi yang jadi masalah kenapa baru dicari tahu sekarang kenapa gak dari dulu, kemudian siapa pencetus 1933 itu, kenapa disetujui dan dipakai selama ini kalau memang nggak betul," lanjutnya.

Bob juga mengungkapkan, meski Persib telah mengubah hari jadi, namun penggunaan angka 1933 sepertinya masih akan terus dilakukan, baik oleh dirinya maupun oleh teman-teman bobotoh lainnya.

"Kalau untuk sejarah ya mendukung, tapi ke depannya yasudah ikutin aja 1933 karena orang lebih mengenal dan sayapun pribadi mengenal Persib dari saya kecil ya 1933," tegasnya.

Tato 1933 di Punggung

Bob juga diketahui memiliki sebuah tato bergambar logo Persib Bandung di punggungnya. Di sana juga terdapat tulisan 1933 yang menjadi tahun identik Persib sebelum pengumuman perubahan hari jadi.

Meski telah berganti tahun, Bob menegaskan dirinya tidak bakal mengubah tato tersebut. Menurutnya tato itu adalah sejarah seorang Bobbi Jaelani sebagai bobotoh.

"Tato kan sebuah gambar permanen di tubuh, untuk dihapus nggak mungkin apalagi tato di tubuh saya itu bermakna sejarah atau ada momen. Si logo Persib di punggung ini sejarah saya, nazar saya ketika Persib juara, yaitu 1933 jadi nggak akan diubah sedikitpun," tegasnya.

"Di punggung saya 1933 ini biarkan jadi sejarah, yang membuat saya cinta ke Persib ya ini," ucap Bob.

Tato tersebut dibuat Bob ketika Persib menjadi juara Liga Indonesia 2014 silam. Saat itu, Bob bernazar untuk membuat tato besar di punggung ketika Persib mampu mengangkat piala.

"Dulu banyak yang nazar Persib juara mau nikah, mau umrah, saya pribadi waktu 2014 saya ke Palembang ini masih polos, saya nazar kalau juara mau di tato di punggung logo Persib. Sebagai bentuk kecintaan kepada Persib," pungkasnya.

(bba/sud)


Hide Ads