.webp)
Persib Bandung memiliki logo yang identik dengan Pemerintah Kota Bandung. Keduanya memiliki bentuk yang hampir serupa yakni berupa perisai yang berbentuk jantung.
Logo Persib dan Pemkot Bandung pada bagian atas memiliki latar kuning dengan lukisan sebuah gunung berwarna hijau yang bertumpu pada blok-lintang dan bagian bawah latar berwarna putih dengan lukisan empat bidang jalur mendatar berombak yang berwarna biru.
Namun banyak yang menyebut jika logo Persib saat ini berbeda di awal-awal klub ini berdiri. Karena itulah, Persib menggandeng akademisi Universitas Padjajaran (Unpad) untuk meneliti asal-usul logo klub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian itu dilakukan bersamaan dengan penelitian hari jadi Persib yang kini bergeser dari 14 Maret 1933 jadi 5 Januari 1919. Ketua Tim Peneliti Hari Jadi Persib, Prof Kunto Sofianto mengatakan, penelitian terkait logo Persib sudah dilakukan, namun pihaknya belum bisa mempublish hasil penelitian tersebut.
"Sebetulnya sudah, cuman sekarang sedang disusun. Nanti ada histografis secara umum, ini kan baru hari jadi Persib dan logo dan jersey, kami juga sekarang 3-4 bulan ke depan akan menerbitkan sebuah buku yang lengkap dari lahir sampai kontemporer," kata Prof Kunto, Senin (18/12/2023).
Meski begitu, Kunto mengungkap jika Persib di awal berdiri tidak memakai logo secara khusus. Persib kata dia baru memakai logo sekitar tahun 1957 dimana logo yang dipakai dipengaruhi oleh klub-klub Eropa.
"Zaman-zaman awal itu tidak pakai logo, Belanda juga tidak pakai logo, tahun 1957 baru (pakai logo), saya kira itu pengaruh dari global klub-klub Eropa, kalau dulu gak ada, sederhana saja," ujarnya.
Selain logo, Kunto juga meneliti soal warna jersey klub. Jika saat ini Persib identik dengan warna biru, menurutnya sekitar tahun 1936, Bandoengsch Inlandsch Voetbal Bond (Perserikatan Sepakbola Bumiputra Bandung) yang jadi cikal bakal klub Persib memakai warna jersey merah-hitam dan hitam-putih.
"Itu Bandoengsch Inlandsch Voetbal Bond itu pertama dikatakan merah dan hitam, lalu ada warna lain hitam dan putih, celananya putih, mulai 1936 itu (biru) bulao. Itu penelitiannya sangat berat," ujar Kunto.
