Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 adalah peristiwa paling pahit bagi sepak bola Indonesia. Sebanyak 135 nyawa melayang akibat kerusuhan yang terjadi pada laga Arema FC vs Persebaya.
Tepat setahun peringatan Tragedi Kanjuruhan, atau 1 Oktober 2023, Persib Bandung bakal melakoni laga tandang melawan Persita Tangerang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Pelatih Persib Bojan Hodak pun berharap kerusuhan di sepak bola tak terjadi lagi. Menurut pelatih asal Kroasia itu, sepak bola di Indonesia sudah berbenah.
Menurut Bojan Hodak, pertandingan sepak bola seharusnya untuk semua. Siapapun bisa menonton. "Saya hanya berharap ini tidak terjadi. Sepak bola saat ini sudah berubah, karena seharusnya seluruh keluarga bisa datang bersama untuk menyaksikan pertandingan, untuk menikmati permainan di stadion," katanya, Jumat (29/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kejadian seperti ini tidak seharusnya terjadi," ucap Bojan Hodak menambahkan.
Sekadar diketahui, Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022. Tepatnya usai laga Liga 1 2022/2023 pekan ke-11 antara Arema FC vs Persebaya. Laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang itu berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu.
Sesaat setelah laga usai, banyak suporter yang turun ke lapangan. Kericuhan pun tak bisa dihindari. Polisi kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter. Namun tembakan gas air mata tersebut justru memperburuk kondisi dan berujung tragedi.
Aremania di tribun terpapar gas air mata. Mereka berusaha menyelamatkan diri dengan berupaya keluar dari tribun. Suporter berdesakan menuju pintu keluar, dan korban pun berjatuhan. Tragedi Kanjuruhan menelan 135 korban jiwa.