Menanti Gerak Satgas Antimafia Bola Bongkar Match Fixing Liga Indonesia

Kabar Nasional

Menanti Gerak Satgas Antimafia Bola Bongkar Match Fixing Liga Indonesia

Tim detikNews - detikJabar
Kamis, 28 Sep 2023 16:00 WIB
Ilustrasi Bola
Ilustrasi (Foto: Unsplash/Omar Ram).
Jakarta -

Bareskrim Polri sedang membidik kasus match fixing yang rumornya kerap terjadi di Liga Indonesia. Salah satu yang baru-baru ini mencuat, pengakuan oknum klub sepakbola yang menyuap para wasit Rp 1 miliar untuk mengatur skor pertandingan.

Melansir detikNews, Satgas Antimafia Bola Polri telah mengungkap kasus pengaturan skor di Liga 2. Dugaan pengaturan skor ini menyeret 4 wasit Liga 2, yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik.

Keempat wasit tersebut berinisial R selaku wasit tengah, T selaku asisten wasit 1, R selaku asisten wasit 2, dan A selaku wasit cadangan. Satgas Antimafia Bola Polri juga menetapkan dua tersangka, yakni K selaku LO Wasit dan A selaku kurir uang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakabareskrim Polri sekaligus Kasatgas Anti Mafia Bola Polri Irjen Asep Edi Suheri mengatakan, dalam laporan yang diterimanya, terjadi dugaan pengaturan skor pada pertandingan yang berlangsung selama kurun waktu 2018 hingga 2022. Oleh sebab itu, penyidik tak menutup kemungkinan adanya praktik match fixing di pertandingan Liga 2 Tahun 2023.

"Dalam laporan tersebut, terjadi match fixing pada pertandingan dari tahun 2018 sampai dengan 2022. Tidak menutup kemungkinan praktik seperti itu masih terjadi di tahun 2023," ucap Asep.

ADVERTISEMENT

Tak hanya ini saja. Satgas Antimafia Bola juga sedang mendalami dugaan pengaturan skor pertandingan atau match fixing di Liga Indonesia. Nominal uang suap yang diberikan ke wasit mencapai Rp 1 miliar untuk sejumlah pertandingan.

Namun, Asep tak menyebut dengan gamblang nama klub sepakbola yang dimaksud meski klub itu masih aktif di Liga Indonesia. Pada kasus pengaturan skor yang kini disidik Satgas Antimafia Bola Polri, pihak klub mengaku menghampiri hotel tempat para wasit menginap untuk menyerahkan uang Rp 100 juta.

"Pihak klub memberikan uang sebesar Rp 100 juta kepada para wasit di hotel tempat para wasit menginap. Dengan maksud agar klub X menang dalam pertandingan melawan klub Y. Menurut keterangan pihak klub, mereka sudah mengeluarkan uang kurang lebih sekitar Rp 1 miliar untuk melobi para wasit di sejumlah pertandingan," ujar Asep.

Asep mengatakan pengakuan klub sepakbola yang merogoh kantong hingga Rp 1 miliar untuk pengaturan skor, akan didalami oleh Satgas Antimafia Bola. "Klub yang diduga terlibat saat ini masih aktif dalam pertandingan Liga Indonesia. Akan tetapi hal tersebut masih akan kami telusuri dan dalami," imbuh dia.

Asep menyebut cara wasit mengatur skor saat pertandingan, salah satunya dengan tak mengangkat bendera saat pemain offside. Asep lalu menambahkan, para wasit yang terlibat dalam pengaturan skor ini masih bertugas memimpin pertandingan di Liga 2.

"Selanjutnya modus operandi yang dilakukan oleh pihak wasit adalah mengatur jalannya pertandingan untuk memenangkan klub X. Salah satunya dengan tidak mengangkat bendera saat offside. Para wasit yang terlibat dalam praktik ini bertugas memimpin pertandingan Liga 2," tutur Asep.

Artikel ini sudah tayang di detikNews, baca selengkapnya di sini.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads