Persib Bandung kian garang di Liga 1 2023/2024. Persib berhasil bangkit dari keterpurukannya pada awal musim ini. Maung Bandung pun tak terkalahkan dalam enam laga terakhir.
Selama sepekan ini, Persib menjalani berbagai kondisi. Dari mulai pemain yang cedera, hingga berhasil menjaga tren positif dengan mengalahkan Bhayangkara FC pada pekan ke-13 di Liga 1 2023/024.
Tim detikJabar merangkum perjalanan Persib selama sepekan. Berikut rangkumannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tumbangkan Bhayangkara FC
Persib Bandung berhasil kalahkan Bhayangkara Presisi FC dengan skor 2-1 dalam lanjutan Liga 1 2023/2024 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/9/2023).
Kemenangan ini membuat skuad Maung Bandung naik ke posisi ke-5 klasemen Liga 1 dengan 21 poin. Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak menjelaskan meski berhasil menang, para pemain masih banyak melakukan kesalahan ketika bertemu Bhayangkara FC.
"Kita memulai pertandingan sudah bagus, kita punya pemain di 15 menit pertama sudah bisa mencetak gol tapi saya tak tahu pemain masih seperti terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan," kata Bojan seusai laga.
"Saya pikir pemain kita rileks dengan situasi itu dan Bhayangkara bisa memanfaatkan situasi itu dengan beberapa servis, apalagi masuk pemain bernomor punggung 18. Sebetulnya kita mengantisipasi di latihan ketika mereka lakukan servis," tuturnya.
Pada babak kedua, Bojan kembali atur tempo permainan kesebelasan Maung Bandung. Dia juga memasukkan beberapa pemain dan permainan berjalan dengan baik. Menurut Bojan, Ciro dimasukkan di babak kedua karena kondisinya belum dapat bermain full.
"Ciro masuk di babak kedua, 30 menit terakhir, kondisi Ciro tidak bisa dimainkan secara full sehingga masuk di babak kedua," tuturnya.
Meski Bhayangkara bisa mencuri 1 gol melalui Mati Mier, Bojan menilai timnya layak menang bahkan menambah gol. "Semangat tim, saya berharap bisa dilakukan di pertandingan selanjutnya," tuturnya.
Enam Laga Tanpa Kalah
Usai tumbangkan Bhayangkara FC pada pekan ke-13 Liga 1 2023/2024, Persib Bandung merangsek ke posisi lima besar klasemen sementara. Persib berhasil menjaga tren positif.
Persib berhasil memenangkan pertandingan dengan dramatis saat melawan Bhayangkara FC. Maung Bandung menang 2-1. Gol Ciro Alves pada menit akhir pertandingan membantu Persib meraih tiga poin.
Hasil positif yang didapat saat bertandang di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (23/9/2023), membuat Maung Bandung merangsek ke posisi lima besar klasemen sementara. Persib meraih 21 poin dari 13 laga.
Poin Persib sama dengan PSIS Semarang yang berada di posisi empat. Sementara itu, Maung Bandung hanya beda satu poin dengan posisi dua dan tiga, yakni Borneo FC dan RANS Nusantara FC.
Selain tembus di posisi lima besar klasemen sementara Liga 1 2023/2024, Persib juga mampu menjaga tren positifnya. Maung Bandung belum terkalahkan dalam enam laga terakhirnya.
Dari enam laga terakhirnya itu, Persib berhasil mengemas 14 poin. Empat kemenangan, dan dua kali imbang berhasil diraih Persib.
Pelatih Persib Bojan Hodak pun menilai timnya layak menang saat melawan Bhayangkara. Bojan Hodak pun ingin meraih hasil positif di laga selanjutnya.
"Semangat tim, saya berharap bisa dilakukan di pertandingan selanjutnya," tuturnya usai laga lawan Bhayangkara.
Masa Depan Levy Madinda
Masa depan Levy Madinda di Persib Bandung memang belum pasti. Levy Madinda masih berstatus sebagai pemain pinjaman. Akhir tahun ini, masa pinjamannya di Persib berakhir.
Persib mendatangkan Levy Madinda dari Johor Darul Ta'zim (JDT) dengan status pinjaman. Levy Madinda datang ke Persib untuk menggantikan Tyronne del Pino yang mengalami cedera. Tyronne cedera saat menjalani debutnya bersama Persib di Liga 1 2023/2024.
Persib mengumumkan Levy Madinda sebagai pemain anyar melalui akun ofisial media sosialnya pada Sabtu, 22 Juli 2023. Levy Madinda diumumkan sebagai pemain anyar dengan status pinjaman hingga akhir tahun ini.
Pemain asal Gabon itu kemudian menjalani debutnya bersama Persib saat ditahan imbang Bali United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), 3 Agustus 2023. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 0-0.
Perlahan Levy Madinda nyetel dengan permainan Persib. Tepatnya setelah ditukangi Bojan Hodak. Mantan pemain Celta Vigo itu telah bermain tujuh laga untuk Persib. Dan, lima di antaranya menjadi starter.
Persib juga mengemas hasil positif. Levy Madinda baru merasakan satu kali kalah saat bermain untuk Persib, yakni saat melawan Persis Solo. Persib kalah 1-2 di kandang Persis. Selebihnya, Levy Madinda membantu Persib menahan imbang Persija Jakarta, Barito Putera, dan Bali United. Kemudian, membantu Persib menang atas Persikabo 1973, RANS Nusantara, dan PSIS Semarang.
Bobotoh pun mulai menyukai gaya permainan Levy Madinda yang cepat. Levy Madinda memang kerap memainkan umpan-umpan pendek yang cepat. Selain itu, ia juga kerap bermain individual. Namun, masa depan Levy Madinda di Persib masih belum jelas.
Levy Madinda hanya ingin fokus membantu Persib meraih kemenangan dalam setiap pertandingannya. Gelandang bernomor punggung 15 itu juga mengaku ingin memberikan kebahagian kepada bobotoh dengan raihan positif Persib.
Levy Madinda menyerahkan sepenuhnya tentang masa depannya kepada klub, baik Persib maupun JDT. Selain itu, nasib Levy Madinda juga tergantung dari agennya. Kendati demikian, Levy Madinda mengaku senang bisa berada di Bandung.
"Itu bukan tergantung saya, kalau menurut saya oke. Tetapi ini tergantung klub (Persib), Johor (JDT) dan juga agen saya. Mereka harus berbicara bersama terkait mekanismenya. Tapi bagi saya, saya senang berada di sini," kata Levy Madinda, Kamis (21/9/2023).
Opsi Perubahan Hari Jadi Persib
Sejumlah pakar dari Universitas Padjajaran (Unpad) merekomendasikan 5 opsi untuk pengganti hari lahir Persib Bandung. Rekomendasi itu disampaikan setelah Hari Lahir Persib yang jatuh pada 14 Maret 1933 mengalami kontroversial.
Ketua Tim Peneliti Hari Jadi Persib Prof Dr Kunto Sofianto mengatakan, opsi perubahan hari jadi Persib sudah dikaji secara ilmiah. Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Unpad ini menyatakan, sejauh ini belum ditemukan bukti otentik penetapan pada 14 Maret 1933 sebagai hari jadi Persib.
"Selain itu, Persib sudah ditetapkan sebagai salah satu pendiri PSSI pada 1930. Logikanya, Persib harus sudah lahir sebelum PSSI dibentuk," kata Prof Kunto dalam siaran persnya sebagaimana dikutip, Sabtu (23/9/2023).
Berdasarkan hasil kajian, tim menyampaikan 5 opsi untuk pengganti Hari Lahir Persib. Mulai dari 11 Juli 1914 hingga 18 Maret 1934 dengan sejumlah pertimbangan sebagai berikut:
11 Juli 1914
Alternatif pertama merujuk pada besluit pengakuan Pemerintah Hindia Belanda terhadap Bandoengsche Voetbal Bond (BVB) yang dalam statuta barunya disahkan pada 10 Oktober 1919. Namun, ada beberapa alasan untuk tidak menjadikan tanggal ini sebagai hari jadi Persib.
Pertama, perserikatan tersebut hanya untuk klub-klub berkebangsaan Belanda/Eropa. Memang benar, ada pemain pribumi yang bermain di klub-klub tersebut, tetapi kompetisinya hanya untuk klub Belanda/Eropa.
Kedua, klub pribumi tidak diikutsertakan dalam kompetisi BVB karena dianggap memiliki kualitas sangat rendah. Ketiga, BVB yang berubah nama menjadi Voetbal Bond Bandoengscheen Omstreken (VBBO) meleburkan diri ke Persib pada 1950-an. Dengan perkataan lain, BVB - VBBO tidak bertransformasi menjadi PERSIB.
5 Januari 1919
Alternatif kedua ini merujuk pada tahun kelahiran Bandoengsch Inlandsch Voetbal Bond (Perserikatan Sepakbola Bumiputra Bandung) pada 5 Januari 1919. Tanggal tersebut muncul dari analisis terhadap berita "Kaoem Moeda", 7 Januari 1919 dan 30 Desember 1918.
Ada dua pertimbangan untuk tanggal ini. Pertama, tanggal tersebut merupakan kali pertama penyebutan suatu bond atau perserikatan sepakbola bumiputera di Bandung dengan nama Bandoengsch Inlandsch Voetbal Bond (BIVB). Sebelum tanggal itu, tidak ditemukan adanya bond atau perserikatan sepakbola bumiputera serupa di Bandung.
Untuk itu, dilakukan interpretasi verbal terhadap berita "Kaoem Moeda", 7 Januari 1919 dan berita yang terbit sebelum tanggal itu dan hasilnya, vergadering itu dilaksanakan pada 5 Januari 1919.
Pada Kaoem Moeda edisi 30 Desember 1918 (terbit sekitar seminggu sebelum vergadering), disebutkan pula bahwa telah dijadwalkan pada 1 Januari, 5 Januari, dan 12 Januari 1919 pertandingan antar klub. Jadi, bisa dipastikan bahwa acara vergadering BIVB terjadi pada hari Minggu 5 Januari 1919 dengan diadakannya pertandingan luar biasa antara klub K.V.C melawan Zwaluw.
19 Mei 1923
Alternatif ini bisa dipilih karena merupakan tanggal pertandingan kesebelasan BIVB melawan bond Semarang dalam Stedenwestrijden. Tanggal tersebut terdapat dalam pemberitaan "Kaoem Moeda" edisi 16 April 1923 yang menyebutkan bahwa pada 15 April 1923 telah diselenggarakan vergadering dalam rangka persiapan penyelenggaraan Stedenwestrijden untuk empat bond: Bandung, Batavia, Semarang, dan Surabaya.
Dalam vergadering tersebut diputuskan juga untuk membentuk panitia pelaksana lengkap dengan komisi-komisinya serta rencana pelaksanaan seleksi pemain dalam rangka membentuk kesebelasan BIVB.
22 Oktober 1928
Berdasarkan interpretasi faktual (salah satu bentuk interpretasi dalam metode sejarah), perayaan satu tahun berdirinya BIVB yang diberitakan "Bintang Timoer" edisi 23 Oktober 1929 mengandung makna bahwa pada 22 Oktober 1928 di Kota Bandung telah berdiri perserikatan sepak bola dengan menggunakan identitas keindonsesiaan bernama Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (Perserikatan Sepakbola Indonesia Bandung). Perserikatan ini sebagai perubahan nama dari BIVB (Inlandsche) menjadi BIVB (Indonesische).
Mengapa tanggal 22 Oktober 1928? Karena perayaannya dilakukan satu hari sebelum diberitakan oleh surat kabar "Bintang Timoer" edisi 23 Oktober 1929. Legal formal atas pendirian BIVB (Indonesia) sampai saat ini belum ditemukan dan meskipun sudah mengajukan pengakuan hukum kepada Pemerintah Hindia Belanda (Departement van Justitie), sampai sekarang belum/tidak ditemukan (diduga kuat ajuan itu tidak ditindaklanjuti oleh Pemerintah Hindia
Belanda). BIVB inilah yang mewakili perserikatan sepak bola di Bandung yang ikut melahirkan PSSI pada 19 April 1930.
18 Maret 1934
Tanggal 18 Maret 1934 bisa dipertimbangkan sebagai hari jadi PERSIB apabila merujuk pada penggunaan PERSIB sebagai nama perserikatan dan/atau klub. Alternatif tersebut merujuk pada pemberitaan surat kabar "Sipatahoenan" edisi 19 Maret 1934 (judul berita : PSIB + NIVB = PERSIB).
Namun, ada dua catatan yang tidak bisa diabaikan. Pertama, penggunaan nama PERSIB tidak dilakukan ketika didirikan sebuah klub dan/atau perserikatan yang sama sekali baru. Melihat perkembangan sepak bola (pribumi) di Kota Bandung, dapat ditarik benang merahnya: BIVB (Inlandsche) - BIVB (Indonesische) - PSIB (fusi beberapa perserikatan) - Persib (fusi PSIB dan NVB). Kedua, tanggal itu lebih muda dari tanggal kelahiran PSSI yang dibidani oleh BIVB beserta enam bond lainnya.