Aksi yang digagas Viking Persib Club itu merupakan bentuk protes terhadap kebijakan manajemen. Beberapa kebijakan, seperti harga tiket, sistem pembelian tiket hingga pelarangan membawa makan dan minuman menjadi sorotan.
Kendati ada aksi tersebut, bobotoh lainnya juga tetap menonton. Salah satunya, Dergi Fazri asal Purwakarta. Dergi mengaku, tahu adanya aksi itu. Namun, Dergi tetap menonton karena kecintaannya terhadap Persib.
Dergi pun tak masalah soal aksi menepi dari stadion. Ia menilai hal tersebut merupakan bentuk protes. Dergi menghargai adanya perbedaan sikap di antara bobotoh.
"Kalau tentang itu tahu (aksi menepi dari stadion). Kalau saya pribadi, susah karena sudah cinta ya. Intinya itu," kata Dergi saat berbincang dengan detikJabar di Stadion GBLA, Jumat (14/7/2023).
Lebih lanjut, Dergi juga mengatakan aksi boikot tersebut merupakan bentuk protes terhadap tiket yang mahal. "Utamanya soal tiket, mahal dan susah. Ya mereka juga menghargai bobotoh lain yang di stadion," kata Dergi.
Senada disampaikan Zidan, bobotoh asal Banjaran, Kabupaten Bandung. Zidan mengetahui adanya aksi menepi sejenak dari stadion. Namun, Zidan mengaku tak bisa mengikuti aksi itu.
"Ya saya nonton saja. Biasanya memang sendirian, saya tidak ikut komunitas," kata Zidan.
Viking Persib Club dalam rilis juga menyampaikan tentang perbedaan sikap antar bobotoh. Viking tetap menghargai sejumlah bobotoh yang datang ke stadion.
Sebelumnya, Tobias menegaskan aksi menepi sejenak ini bukan bermaksud untuk meninggalkan Persib. Ia mengatakan Viking selalu setia untuk Persib sejak 30 tahun lalu.
"Walaupun raga ini tidak hadir di GBLA, doa kami selalu mengiringi perjuangan para pemain Persib. Terkait sikap kami, dan yang berbeda sikap. Saya berharap semua harus saling menghargai dan saling mendoakan," ucap Tobias. (sud/mso)