Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Jakarta-Cikampek Selatan atau Japek II, masih menimbulkan permasalahan. Salah satunya terkait penempatan exit tol, yang dirasa merugikan masyarakat.
Hal itu terungkap saat rapat dengar pendapat (RDP) antara masyarakat sekitar yang diwakili oleh Ikatan Pemuda Citaman, Pimpinan Komisi I dan Komisi III DPRD Karawang, serta Jasa marga, dan Waskita selaku pelaksana proyek, di gedung DPRD Karawang, Kamis (13/7/2023).
Baca juga: Siraman Air Keras yang Butakan Mata Guru Eli |
Ketua Komisi I DPRD Karawang Khoerudin awalnya mempertanyakan dasar penetuan titik exit tol serta tidak tersedianya jembatan penyebrangan orang (JPO) di wilayah pemukiman padat penduduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertanyaan saya, atas dasar apa, interchange (exit tol) itu yang awalnya di Karawang terus digeser ke Sukabungah (Kabupaten Bekasi), awalnya kan di Tamanmekar (Kabupaten Karawang) sekarang malah digeser," ujar Khoerudin dalam rapat tersebut.
Ia menceritakan, pada awal 2020 sebelum eksekusi dan penggarapan proyek tersebut, rencana penempatan exit tol akan dibangun di wilayah Desa Tamanmekar, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang.
"Awalnya pada tahun 2020 ramainya penempatan exit tol itu di Tamanmekar, tapi kenapa sekarang malah digeser ke Sukabungah," kata dia.
Khoerudin menuturkan penempatan exit tol Jakarta-Cikampek Selatan yang pertama, dirasa cukup masuk akal sebab terletak di jalan provinsi Jalan Raya Badami-Loji. Selain itu, juga menimbulkan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
"Kalau di Tamanmekar, itu masuk akal karena terletak di jalan raya besar, jalan provinsi. Selain itu juga bisa menimbulkan dampak perekonomian bagi masyarakat sekitar, dan dekat dengan akses kawasan industri," paparnya.
Namun, saat ini exit tol Jakarta-Cikampek Selatan akan dibangun di wilayah Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmanggu, Kabupaten Bekasi.
"Kalau dibangun di sana (Sukabungah), ini tak masuk logika, jalannya kecil, jalan kabupaten, di sana juga hanya kawasan persawahan, ini kami di Karawang merasa dianaktirikan, sedangkan kami berharap dengan adanya exit tol itu masyarakat bisa menikmati dampak positif," imbuhnya.
![]() |
Ia menerangkan, jika exit tol dibangun di Tamanmekar, hal itu juga berdampak positif bagi pembangunan serta perekonomian, terhadap wilayah Karawang selatan, yang merupakan kawasan wisata.
Selain permasalahan tersebut, Khoerudin juga mempertanyakan tidak adanya pembanguna JPO di wilayah Kampung Citaman, yang merupakan pemukiman padat penduduk. Hal itu kata dia, juga tak sesuai dengan asas dibangunnya PSN.
"Kemudian soal JPO, kenapa tak ada JPO di Citaman, sedangan di situ adalah satu-satunya kawasan padat penduduk yang dibelah oleh tol Japek II, disitu ada sekolah, mesjid, dan seharusnya disediakan JPO untuk kegiatan masyarakat. Ini justru tak sesuai dengan asa pembangunan PSN yang seharusnya dapat mempermudah akses, serta berdampak pada perekonomian," paparnya.
Khoerudin meminta, agar Jasa Marga memberikan alasan yang kongkrit terkait hal tersebut. Bahkan ia menyarankan, untuk dirubah sesuai dengan rencana awal penempatan exit tol.
"Saya mau jawaban kongkrit, jelaskan alasannya yang masuk logika, bahkan kalau sekarang bisa dirubah, yah rubah," tegasnya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, pihak Jasa Marga yang diwakili oleh Direktur Keuangan Deni Suherman menuturkan, selain di Sukabungah, interchange tetap akan dibangun di wilayah Karawang.
"Untuk exit tol atau interchange itu selain gerbang Tol Kutanegara, dan exit tol di Sukabungah, itu juga akan dibangun diwilayah Mulyasejati pak, dan itu sudah masuk ke desain kami, dan juga sudah disetujui oleh Pemda Karawang," ujar Deni.
Ia mengungkap, pihak Jasa Marga akan membangun exit tol di wilayah Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, yang natinya dapat terkoneksi ke wilayah tol Jakarta-Cikampek I.
Mengenai alasan penempatan exit tol di Sukabungah sendiri, Deni mengaku belum mengetahui lebih lanjut terkait alasan dan rencana dibalik pembangunan exit tol di wolayah Sukabungah.
"Yah nanti akan kami sampaikan ke bagian terkait, dan sesuai permintaan, jawaban akan diberikan secara tertulis," pungkasnya.
(dir/dir)