Bupati Garut Rudy Gunawan membentuk tim khusus untuk menangani Persigar. Tim yang diberi nama Tim Sembilan ini, ditugaskan untuk mengurus permasalahan Persigar Garut, termasuk membentuk kepengurusan baru.
"Iya (membentuk Tim Sembilan). Tugasnya untuk membentuk kepengurusan," kata Rudy kepada detikJabar, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Persigar yang Butuh Segera Direvolusi |
Menurut informasi yang dihimpun, tim ini dihuni oleh kalangan olahragawan, pegiat serta pemerhati sepakbola di Kabupaten Garut. Beberapa di antaranya yang terlibat dalam tim ini, adalah perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Garut Mania (Garman) kelompok pendukung Persigar Garut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pokoknya akhir bulan ini, harus selesai (kepengurusan Persigar)," katanya.
Menanggapi hal tersebut, kelompok Garman buka suara. Ketua Garman Wildan Romadon membenarkan, jika pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Bupati Rudy dan akan dilibatkan dalam proyek Tim Sembilan dalam menangani permasalahan Persigar. Namun, hingga saat ini, kata Wildan, belum ada aksi sama sekali.
"Sebenarnya ini satu langkah yang bagus. Tapi, tidak ada kejelasan yang signifikan, jadi kami bingung. Karena ini orang-orangnya tidak tahu siapa saja yang ditunjuk oleh bupati," kata Wildan kepada detikJabar.
Wildan mengatakan, hingga saat ini, Tim Sembilan tersebut belum mengambil langkah apapun. Sebab, sampai sekarang, Garman yang disebut Bupati Rudy akan dilibatkan dalam tim ini, juga belum menerima kabar lanjutan terkait hal tersebut.
"Sampai saat ini belum ada secercah cahaya yang muncul. Siapa di balik orang-orang Tim Sembilan ini. Kami tidak ingin wacana dibentuknya Tim Sembilan ini hanya sekadar untuk meredam kami supaya tidak terus menuntut," ungkap Wildan.
Menurutnya pembentukan kepengurusan Persigar Garut yang baru harus segera dilaksanakan. Sebab, dari informasi yang diterima Garman, Liga 3 Regional Jabar akan digelar pada bulan September mendatang.
"Sekarang Juli, mungkin tim terbentuk bulan Agustus dan kompetisi berjalan bulan September. Jangan berbicara prestasi kalau persiapannya hanya satu bulan untuk menghadapi kompetisi," ungkap Wildan.
Sekadar diketahui, manajemen Persigar Garut yang sebelumnya dituntut untuk mundur oleh para pendukung setia mereka. Alasannya, karena Persigar Garut dianggap gitu-gitu saja oleh Garman.
Garman mencatat, setidaknya sejak tahun 2017 silam, tidak ada satu pun prestasi yang bisa dibanggakan dari klub kebanggaan mereka. Puncak kekesalan Garman, terjadi di musim lalu.
Persigar yang tergabung ke dalam Grup B Liga 3 Seri 1 Regional Jawa Barat dengan Persikasi Bekasi, Bandung United, Dejan FC dan Cimahi Putra babak belur dikeroyok lawan-lawannya.
Persigar tak mampu sekalipun meraih kemenangan dan finish di posisi juru kunci kelasemen akhir Liga 3 Jabar grup tersebut. Yang dianggap lebih mengecewakan oleh Garman, Persigar memiliki produktivitas gol -7, usai kebobolan 9 gol dan hanya mampu mencetak 2 gol.
Wildan menjelaskan, selama sekitar 5 tahun ini, Persigar Garut dianggapnya jalan ditempat. Garman menilai para pengurus hanya sekadar mempertahankan eksistensi klub kebanggaan mereka dan tak mampu mengatrol Persigar berbicara lebih jauh di kompetisi sepak bola nasional.
"Untuk itu, kami ingin adanya perubahan. Karena kami menilai pengurus yang lalu tidak mampu menangani Persigar," pungkas Wildan.
Bupati Rudy Gunawan sendiri sempat angkat bicara mengenai kepengurusan Persigar. Menurutnya, Persigar membutuhkan sosok pemimpin baru yang memiliki kemampuan manajerial yang baik.
Selain itu, sosok Ketua Umum Persigar Garut yang baru, juga dituntut untuk bisa fundrising dan menghidupi klub tanpa harus 'namprak' lagi ke Pemda Garut, disamping hatam dunia persepakbolaan dan mencintai klub kebanggaan masyarakat Garut yang lahir tahun 1949 ini.
(mso/mso)