Persib Bandung merampungkan kuota pemain asing untuk mengarungi Liga 1 Indonesia. Dua legiun asal Spanyol didatangkan yaitu Tyronne Gustavo del Pino Ramos dan Alberto Rodriguez Martin, untuk melengkapi racikan taktik tiki-taka ala Luis Milla.
Jauh sebelum kedua pemain itu merapat, satu dekade yang lalu Persib pernah memiliki seorang stiker jangkung asal Negeri Matador bernama Juan Carlos Rodriguez Belencoso. Namun sayangnya, kehadiran pemain bernomor punggung 99 itu jauh dari ekspektasi dan malah seret gol selama kompetisi.
Kehadiran Belencoso di Persib memang tidak bisa dibandingkan dengan del Pino dan Alberto Rodriguez Martin. Belencoso berposisi sebagai stiker, sementara del Pino merupakan seorang playmaker dan Alberto Rodriguez Martin adalah seorang pemain bertahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi tetap saja, jangan sampai kehadiran kedua pemain anyar itu malah bermasalah nantinya. Bobotoh tentu masih ingat betul bagaimana harapan disematkan kepada Belencoso saat itu. Namun ternyata, semuanya hanya jadi angan-angan semata.
Pada musim 2016, Persib mendatangkan Belencoso ke Kota Kembang. Meski saat itu iklim persepakbolaan Indonesia sedang tidak karuan imbas dibekukannya PSSI oleh Kemenpora, Pangeran Biru sepertinya tetap berniat ingin mempertahankan gengsinya sebagai tim penantang juara liga.
Belesncoso sendiri berhasil menarik perhatian Pelatih Persib Dejan Antonic di musim itu. Pemain kelahiran Elche de la Sierra, 1981 ini berhasil menunjukkan penampilan memukau bersama Kitchee di Liga Hongkong.
![]() |
Dengan torehan 54 gol dan 4 assist, Belencoso menjelma menjadi stiker mematikan selama memainkan 70 laga bersama Kitchee. Modal ini sudah cukup untuk Dejan Antonic yang memang menginginkan bomber baru selepas kepergian Hilton Moreira dan Cristian Gonzales.
Apalagi saat itu, Belencoso turut mengantarkan Kitchee menjadi juara Liga Hongkong, sekaligus treble winner. Berdasarkan data transfermarkt, pada 10 Maret 2016 Belencoso pun diperkenalkan ke publik sebagai pemain baru Persib Bandung.
Namun sayangnya, di tengah kompetisi liga yang tak sesuai harapan, Belencoso juga tak kunjung menunjukkan tajinya ketika di depan gawang. Ketika kompetisi di Indonesia kala itu hanya bertumpu pada Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016, tuah Belencoso pun seoleh meredup saat itu.
Belencoso memang sempat membawa Persib menuju babak final Piala Bhayangkara 2016. Dengan format kompetisi tak resmi yang diikuti 10 tim, stiker bertinggi 1,88 meter tersebut berhasil menyarangkan sebiji gol yang turut menumbangkan perlawanan Sriwijaya FC.
Tapi lagi-lagi, taji Belencoso di final sama sekali tak keluar. Di laga pamungkas pada 3 April 2016 di Stadion Utama Senayan, Jakarta, Persib harus tunduk di tangan Arema. Persib pun hanya jadi runner up dan Belencoso sama sekali tidak menyumbangkan gol di laga tersebut.
Setelah kompetisi itu berakhir, Belencoso masih dipercaya untuk menjadi mesin gol Persib di musim ISC selanjutnya. Tapi, performanya seolah sudah habis. Ia tercatat hanya memainkan tujuh laga di ISC dan tak ada satu gol pun yang disumbangkan stiker jangkung asal Spanyol itu.
Setelah mengecewakan Persib, Belencoso kemudian berlabuh ke klub asal India, yakni Atlético de Kolkata (ATK). Belencoso tampil 14 laga dan mencetak dua gol bersama ATK. Ia juga membantu ATK juara Indian Super League.
Pada tahun lalu, Belencoso masih tercatat sebagai pemain FC La Unión Atlético. Klub asal Spanyol yang berlaga Tercera Division atau tingkat keempat di sistem Liga Spanyol.
(ral/iqk)