Stadion Siliwangi Rahim Gerakan Suporter Persib

HistoriSib

Stadion Siliwangi Rahim Gerakan Suporter Persib

Sudirman Wamad - detikJabar
Minggu, 14 Mei 2023 12:00 WIB
Stadion Siliwangi bersolek jelang dipakai Persib sebagai kandang.
Papan skor Stadion Siliwangi yang ikonik. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Stadion Siliwangi jadi salah satu tempat ikonik di Kota Bandung. Selain identitas dari militer, Siliwangi juga jadi identitas sepakbola di Bandung. Juara perserikatan, laga tingkat Asia, kegembiraan, hingga air mata tersaji di Siliwangi.

Stadion Siliwangi juga bisa dibilang sebagai rahim dari sejumlah komunitas suporter Persib yang saat ini masih eksis. Semangat yang tak luntur ditunjukkan bobotoh saat Persib Bandung masih bermain di Siliwangi.

Siliwangi pun menjadi bagian kejayaan Persib pada era Perserikatan. Persib menjadi kampiun Perserikatan 1961, 1986, 1989/1990, 1993/1994, dan Liga Indonesia I 1994/1995. Saat itu, homebase Pangeran Biru adalah Siliwangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stadion kecil yang berada di pusat Kota Bandung ini menyimpan ragam cerita bagi bobotoh dan Persib. Air mata, darah, hingga kegembiraan pernah tumpah ruah di Siliwangi. Pentolan Bobotoh yang juga pernah menjadi Dirijen Viking Persib Club Yana Umar mengakui Stadion Siliwangi adalah bagian dari hidupnya.

Siliwangi juga bagian sejarah dari Persib. Bagi Yana, sudah terlalu banyak momen yang ia alami saat menonton di Siliwangi.

"Dari saya kecil sampai jadi dirigen. Jadi historisnya banyak sekali," kata Yana kepada detikJabar belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Yana mengamini jika Siliwangi merupakan kandang bagi Persib yang fenomenal. Ia telah menyaksikan Persib berlaga sejak tahun 90-an.

Ia menuturkan Siliwangi juga merupakan tempat perjumpaan pertamanya dengan Persib secara langsung. Ya, sebagai seorang suporter yang mendukung timnya langsung di pinggir lapangan.

"Saya nonton Persib awalnya di sana (Stadion Siliwangi). Stadion Siliwangi juga banyak mencetak pemain legenda Persib," ucap Yana.

Bobotoh di era itu merasakan begitu hidupnya Stadion Siliwangi. Penonton yang meluber hingga kerusuhan yang terjadi. "Penonton yang tidak tertampung, pertandingan yang pernah dihentikan saat lagi berjalan. Banyak momen lah, soal kerusuhan juga," tutur Yana.

Atmosfer di Stadion Siliwangi rupanya masih melekat pikiran dan indra perasa Yana. Pikirannya masih mengenang saat memimpin ribuan Viking bernyanyi. Yana merasakan atmosfer berbeda kala menjadi dirigen di Stadion Siliwang dengan stadion lainnya yang pernah menjadi kandang Persib, misal di Jalak Harupat dan Gelora Bandung Lautan Api.

"Memang beda. Kalau di Siliwangi itu saya berada di tempat yang lebih tinggi, ya di atas (dibandingkan penonton lainnya). Lebih terasa atmosfernya. Saya bisa melihat ke bawah, bisa melihat semuanya dan memantau semuanya," tutur Tutur Yana.

Rahim Bagi Viking. Simak di halaman selanjutnya.

Stadion Siliwangi juga menjadi bagian sejarah bagi Viking Persib Club. Organisasi suporter Persib ini lahir pada 17 Juli 1993. Di Siliwangi pula lah Viking lahir. Kelompok suporter yang fanatik kala itu menyepakati untuk membentuk Viking Persib Club. Tahun ini, Viking menginjak usia 30 tahun.

"Ya banyak lahirnya komunitas itu hampir di sana, seperti Viking, Bomber, Casual. Itu banyak di sana lahirnya komunitasnya di sana. Dan, sampai sekarang bertahan," ucap Yana.

Stadion Siliwangi Bandung.Stadion Siliwangi Bandung. Foto: Bima Bagaskara

Yana juga tak menampik awalnya Viking merupakan komunitas suporter yang tak diperhitungkan. Lambat laun, tahun demi tahun, Viking berevolusi. Kini, Viking salah satu komunitas suporter yang besar di Indonesia.

"Siliwangi itu tempat Viking besar. Karena awalnya Viking itu di sana," ucap Yana.

Stadion Siliwangi menempa Viking menjadi suporter yang kritis. Suporter yang mendorong Persib untuk terus berbenah agar bisa menjuarai kompetisi di setiap musimnya. Yana menceritakan kala Viking mendemo para mantan pelatih yang tak bisa membuat Persib tampil oke. Viking selalu bersuara kala penampilan Persib memble di saat Siliwangi masih menjadi kandang.

"Dulu, kita mendemo almarhum Suryamin (mantan pelatih Persib) langsung di stadion. Mendemo almarhum Risnandar (mantan pelatih Persib) di Siliwangi langsung. Waktu itu memang Viking belum diperhitungkan," kata Yana.

Simak artikel menarik HistoriSib lainnya di sini

Halaman 2 dari 2
(sud/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads