Persib Bandung sempat mengalami paceklik gelar juara Liga Indonesia. Maung Bandung terakhir kali merengkuh tropi pada musim 1994/1995 saat kompetisi masih dilangsungkan dengan format Divisi Utama.
Persib kemudian bisa mengakhiri puasa gelarnya pada 2014. Artinya, hampir 2 dekade sudah performa Persib angin-anginan dan gagal memenuhi ekspektasi dari para pendukungnya, bobotoh. Di musim-musim itu juga, lemari trofi Persib selalu kosong karena tak mampu mendaratkan piala bergengsi yang diperebutkan semua klub profesional di Indonesia.
Sejatinya, meski hampir 2 dekade puasa gelar, bobotoh dan publik Bandung sempat terobati rasa dahaganya dengan kehadiran skuad Persib U-21. Pada kompetisi Liga Super Indonesia musim 2009/2010 di kelompok umur tersebut, para pemain Maung Ngora, julukan Persib U-21, berhasil mengobati kerinduan dengan keluar menjadi juara liga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihuni para pemain yang mayoritas berasal dari akademi, Maung Ngora berhasil mengandaskan perlawanan Pelita Jaya U-21 saat masih dilatih Jajang Nurdjaman atau Janur. Janur juga lah yang kelak membawa Persib meraih kembali trofi Liga Indonesia di musim 2014.
Pada saat itu, skuad Maung Ngora diisi penjaga gawang Rizky Bagja. Di lini bertahan ada Ryan Permana, Yan Harjito, Dudi Sunardi dan Anggi Indra Permana. Sementara di lini tengah, Rendi Saputra, M Agung Pribadi, Munadi dan Dias Angga dipasang untuk membantu duet lini serang Rudi Giovani dan Sigit Hermawan.
Di bawah asuhan Mustika Hadi, laju Maung Ngora sebetulnya tidak mulus saat melakoni babak perdana. Tergabung di grup A bersama Pelita Jaya U-21, Persija U-21, Persitara U-21, PSPS U-21 dan Sriwijaya U-21, Dias Angga cs harus kalah dari Pelita Jaya dengan skor akhir 1-2 pada 28 November 2009 di Stadion Singaperbangsa, Karawang.
Gol Pelita Jaya U-21 dicetak mantan pemain Persib Junior yaitu Dedi Kusnandar dan Andri Kurniawan. Kekalahan di laga pembuka ini pun seolah membuka luka Maung Ngora yang juga sempat dikalahkan Pelita Jaya di babak semifinal musim sebelumnya.
Namun untungnya, skuad Maung Ngora berhasil bangkit dari keterpurukan. Laga-laga berikutnya berasil mereka sapu bersih hingga mengantarkan Persib U-21 duduk di urutan kedua klasemen Grup A. Maung Ngora pun akhirnya mengamankan satu tiket untuk ke babak 6 besar.
Melaju ke putaran kedua, Maung Ngora kembali mendapat ujian. Diawali dengan tergabungnya skuad Maung Ngora di Grup M bersama Persipura U-21 dan Persik U-21. Turnamen yang berlanjut dengan format setengah kompetisi ini pun menjadi penentuan bagi Persib U-21.
Namun rupanya, skuad Maung Ngora mampu menjawab ujian tersebut. Persib U-21 sukses menyapu bersih semua laga dan keluar menjadi pemuncak klasemen grup M, hingga harus bertemu dengan Persebaya U-21 yang merupakan runner up grup N di babak semifinal.
Memasuki babak gugur, kepercayaan diri skuad Maung Ngora makin meningkat. Apalagi, Persib U-21 diuntungkan setelah semua jadwal fase gugur dipusatkan di Stadion Siliwangi Bandung. Otomatis, Maung Ngora bisa tampil pede karena bermain di hadapan para bobotoh.
Laga semifinal melawan Persebaya U-21 pada 13 Mei 2010 pun berhasil dimenangkan Maung Ngora dengan skor 6-5. Persib dipaksa bermain hingga babak adu penalti di pertandingan itu, setelah skor berakhir imbang 1-1 di waktu normal.
Setelah mengantongi tiket babak final, kepercayaan skuad Maung Ngora makin meningkat. Apalagi, lawan yang harus mereka hadapi yaitu Pelita Jaya U-21 yang berstatus sebagai juara bertahan musim lalu.
Misi Maung Ngora tentu membenamkan ambisi Pelita Jaya untuk bisa back to back juara. Laga ini kemudian dihelat di Stadion Siliwangi, Bandung pada 16 Mei 2010.
Berlaga di hadapan pendukungnya sendiri, Persib U-21 sudah diuntungkan di menit-menit awal. Kiper Pelita Jaya Riqi Nugraha harus keluar lapangan lebih awal setelah mendapat kartu merah di menit ke-8. Riqi diusur wasit Djumadi Effendy karena melanggar Dias Angga di kotak penalti.
Munadi pun ditunjuk menjadi eksekutor penalti. Pemain yang digadang-gadang meneruskan karir seniornya Eka Ramdani itu pun dengan dinginnya mampu memperdaya kiper pengganti Pelita Jaya, Bayu Anggara. Maung Ngora unggul sementara dengan skor 1-0.
Selepas turun minum, petaka datang untuk skuad Maung Ngora. Rudi Geofani sang juru gedor mendapat kartu kuning kedua setelah melanggar pemain Pelita Jaya. Karena kini bermain dengan jumlah pemain yang imbang, tensi pertandingan kemudian menjadi sengit ditambah kondisi lapangan yang basah setelah diguyur hujan.
Sama-sama bermain dengan 10 orang, permainan kedua tim menjadi monoton. Dari sini, pelatih Mustika Hadi begitu jeli dengan menarik Sigit Hermawan dan digantikan Budiawan. Keputusannya pun membuahkan hasil karena Budiawan menggandakan keunggulan Persib di menit 90.
Kemenangan ini sekaligus mempertegas Maung Ngora merengkuh juara liga. Munadi kemudian didapuk menjadi pemain terbaik LSI U-21 musim tersebut. Dan sorak sorai publik Bandung bergemuruh menyambut jawara baru kebanggaan mereka di Kota Kembang.
(ral/yum)