Bobbi Jaelani, Hidupkan Tribun Stadion dari Surabaya hingga Bandung

Bobbi Jaelani, Hidupkan Tribun Stadion dari Surabaya hingga Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 27 Jan 2023 16:30 WIB
Bobbi Jaelani  pentolan Creative Division Viking. Bob -sapaannya-  dan tim membuat koreografi yang membakar semangat para pemain Persib saat berlaga
Bobbi Jaelan (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar).
Bandung -

Bonek dan bobotoh adalah dua basis suporter terbesar di Indonesia saat ini. Loyalitas dua suporter ini dalam mendukung timnya masing-masing tak perlu diragukan lagi.

Saat Persebaya Surabaya maupun Persib Bandung tanding, kedua kelompok suporter ini tak jarang menampilkan atraksi koreografi yang bakal membuat ciut nyali lawan di atas lapangan.

Di balik koreografi megah yang sering ditampilkan bonek dan bobotoh, ada satu nama yang punya andil mengkonsep ide-ide kreatif. Dia adalah Bobbi Jaelani (36), seorang pria asal Jatinangor, Sumedang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bobbi saat ini menjadi bagian dari Creative Division Viking, sebuah kelompok yang memang punya tugas khusus menyiapkan kreativitas untuk ditampilkan saat mendukung Persib di stadion.

Jauh sebelum itu, Bobbi sempat 'bekerja' di Surabaya. Saat itu sekitar tahun 2017, Bobbi menjadi bagian dari creative division bonek. Ide-ide kreatifnya mampu menghidupkan tribun di Stadion Gelora Bung Tomo.

ADVERTISEMENT

"Iya awal mula saya buat koreografi saya disambut baik bonek, dipercaya dan membuat koreo pertama di Surabaya pas masih di Liga 2 tahun 2017-an," ucap Bobbi saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (27/1/2023).

Selama dua tahun Bobbi merantau di Surabaya sebelum akhirnya kembali ke Bandung. Ia mengungkapkan, bobotoh di Bandung menginginkan adanya pembaruan dalam atraksi koreo untuk mendukung Persib.

Menurutnya, koreo bobotoh awalnya hanya menggunakan kertas tanpa adanya gambar raksasa. Namun ia mulai memberikan sentuhan seiring perkembangan koreografi dalam dunia sepakbola.

"Di sana dua tahunan kemudian pulang ke Bandung karena permintaan bobotoh, kenapa rumah sendiri nggak dibuat bagus," katanya.

"Awalnya (koreo) kertas-kertas aja, saya mengikuti zaman, karena modern dengan tim luar banyak menggunakan koreografi gambar ditampilkan di tribun saya mengikuti lah tren itu," imbuh Bobbi.

Bobbi ingat betul, koreografi 3D pertama yang ia buat adalah saat Persib menghadapi Perseru Serui pada November 2017. Namun saat itu, koreografi tidak bisa ditampilkan karena tidak mendapat izin.

Barulah ketika Persib menghadapi PS Tira di Stadion GBLA pada Maret 2018, koreografi 3D raksasa membentang di tribun timur.

"LawanSeruiitupun terkendala karena sempat tidak boleh ditampilkan karena masih buta soalkoreo itu jadi sempat tidak naik. Tapi yang pertama ditampilkan pas lawan PSTira diGBLA yang gambar Maung," ujarnya.

Koreo Lawan Persija Paling Berkesan

Dari sekian banyak koreografi yang sudah Bobbi buat bersama rekan-rekannya, koreo saat Persib menghadapi Persija Jakarta di Stadion GBLA pada September 2018 paling berkesan baginya.

Saat itu, di tribun timur Stadion GBLA membentang koreografi bergambar bangsa Viking sedang menerkam seorang manusia yang mengenakan pakaian berwarna oranye.

Sayangnya, kreativitas dan kemegahan koreografi saat itu tercoreng dengan adanya insiden tewasnya seorang suporter Persija di GBLA.

"Yang lawan Persija pas ada tragedi, itu yang sangat berkesan karena Persib lagi bagus-bagusnya, sayangnya ada tragedi. Musim itu laga home atau away pasti ada kreativitas," ujar Bobbi.

Selain itu, kata dia, dirinya juga sempat mendapat tudingan pembunuhan berencana karena menampilkan koreografi tersebut. Sebab di dalam gambar, ada seorang manusia mengenakan kaos berwarna oranye yang terpenggal kepalanya.

"Itu disangka pembunuhan berencana, karena koreo itu ada gambar orang dipenggal dengan baju warna oranye. Padahal saya juga tahu kode etik koreografi yang nggak boleh ditampilkan, itu kan cuma warna nggak ada simbol klub lawan. Cuma warna oranye aja," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads