Ribuan Pelajar SMA/SMK Cianjur Tunaikan UAS di Tenda

Ribuan Pelajar SMA/SMK Cianjur Tunaikan UAS di Tenda

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 10 Jan 2023 00:20 WIB
Warga berada di halaman tempat darurat hunian sementara di Kampung Surupan, Desa Sukawangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (9/1/2023). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Jabar Quick Response membangun 20 tempat darurat untuk hunian sementara bagi warga terdampak gempa bumi di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.
Potret Rumah Darurat untuk Korban Gempa Cianjur (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Cianjur -

Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat mencatat sebanyak 3.379 siswa SMA/SMK di Cianjur hari ini mengikuti ujian akhir sekolah (UAS) susulan. UAS untuk para siswa itu diundur setelah mereka terdampak gempa M 5,6 yang meluluhlantakan Kabupaten Cianjur pada November 2022.

"Jadi sesuai rencana, khusus untuk Cianjur itu UAS-nya diundur ke hari ini tanggal 9 Januari. Nah, hari ini, mereka pada mengadakan ujian. Total 3.379 siswa yang hari ini ujian," kata Kadisdik Jawa Barat Dedi Supandi saat dihubungi detikJabar via sambungan telepon, Senin (9/1/2023).

Sebagaimana diketahui, karena aktivitas pembelajaran tidak bisa dilakukan di Cianjur, Disdik mengundur pelaksanaan UAS untuk tingkat SLB, SMA dan SMK. UAS yang tadinya mesti digelar secara serentak pada 5-17 Desember 2022, khusus di Cianjur, dimulai pada 9 Januari 2023.

Dedi mengungkap, pada pelaksanaan UAS di Cianjur mengalami kendala sarana untuk menunjang kegiatan ujian dilaksanakan. Pasalnya, bagi sekolah yang mengalami tingkat kerusakan lebih dari 50 persen, harus menggelar ujian di tenda darurat.

"Yang di tenda-tenda ini seperti SMA 2 Cianjur sama SMK Cugenang. Kalau masih di bawah 50 persen, ada yang di ruang kelas ujiannya. Bahkan dari beberapa sekolah yang melaksanakan ujian, ada yang kombinasi, luring dengan daring karena kendala sarana ini," tuturnya.

Rencananya, ujian susulan untuk siswa SMA dan SMK di Cianjur bakal dilaksanakan selama 5 hari ke depan. Meski demikian, Disdik Jabar memberikan kebijakan sendiri bagi siswa yang tidak bisa mengikuti ujian karena masih dalam kondisi trauma atas gempa M 5,6 Cianjur.

"Dan jika ada siswa yang belum mendapatkan ujian karena kondisi trauma healing, maka kita pun proaktif. Pihak wali kelas didampingi pengawas mencoba mendatangi mereka. Jadi agar mereka mendapatkan haknya," pungkasnya.

(ral/yum)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT