Umuh Muchtar Sebut Usulan Pembekuan PSSI Gegabah

Umuh Muchtar Sebut Usulan Pembekuan PSSI Gegabah

Bima Bagaskara - detikJabar
Sabtu, 05 Nov 2022 14:59 WIB
Umuh Muchtar saat menghadiri Liga Santri 2022 di Sumedang.
Umuh Muchtar (Foto: Nur Azis/detikJabar).
Bandung -

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar menyebut jika ancaman pembekuan PSSI yang dilontarkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) adalah hal yang gegabah.

"Itu gegabah ya, bahaya untuk membekukan persepakbolaan yang ada di Indonesia," kata Umuh kepada wartawan di Bandung, Sabtu (5/11/2022).

Umuh mengungkapkan sepakbola merupakan hiburan bagi 80% masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Sepakbola juga menjadi sarana untuk mempersatukan bangsa melalui olahraga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika sepakbola dibekukan oleh Komnas HAM, Umuh menegaskan Indonesia juga akan terancam di mendapat sanksi dari FIFA. Sebab FIFA lah yang seharusnya mengurusi sepakbola, bukan Komnas HAM.

"Kalau sampai dibekukan terus nanti siapa yang membekukan, dari FIFA kan pasti nanya, jangan lah. Kalau dibekukan nanti FIFA turun dibaned delapan tahun (Indonesia) mau jadi apa, nangis semua," tegas Umuh.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya Komnas HAM memberikan waktu tiga bulan agar dapat dilakukan perbaikan dalam tubuh PSSI. Jika tidak, seluruh aktivitas PSSI terancam dibekukan.

Menurut Umuh, ada cara lain untuk menyelesaikan persoalan di sepakbola Indonesia tanpa harus dibekukan. Ia mengungkapkan yang harus diselesaikan saat ini adalah mencari siapa yang bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan yang memakan 135 korban jiwa.

"Permasalahan ini bisa diselesaikan, cari permasalahan semua dan situ sudah jelas ini musibah di Kanjuruhan saya turut prihatin, ini tinggal menyelesaikan permasalahannya, cari siapa yang melanggar HAM, cari saja," tutup Umuh.

Minta Exco PSSI Diperiksa

Umuh juga meminta kepada pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan terhadap para anggota Exco PSSI. Sebab meski bagaimanapun, para Exco tersebut juga harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi di Malang.

"Sekarang yang bertanggung jawab kan itu pimpinan di atas nya, distu juga kan ada bidang Exco semua pada diam, mereka harus diperiksa, bidang pertandingan juga ada. Semua ada bidangnya. Jadi jangan ketua aja yang 'kekesek', itu bidang nya aja dulu pertanggungjawaban," ujarnya.

(bba/mso)


Hide Ads