Hasil Temuan TGIPF: Efek Luar Biasa Gas Air Mata

Hasil Temuan TGIPF: Efek Luar Biasa Gas Air Mata

Tim detikSport - detikJabar
Senin, 10 Okt 2022 00:05 WIB
Kegunaan Gas Air Mata Sebenarnya, Kini Jadi Sorotan di Tragedi Kanjuruhan
Penggunaan gas air mata dalam Tragedi Kanjuruhan. (Foto: AP/Yudha Prabowo)
Jakarta -

Efek dari gas air mata yang dirasakan para korban Tragedi Kanjuruhan tergolong luar biasa. Butuh waktu bagi para korban luka untuk sembuh paling cepat satu bulan.

Karena memiliki dampak cukup panjang, penggunaan gas air mata diharapkan bisa dipertimbangkan lagi. Sehingga ketika terjadi kasus tertentu yang memerlukan penanganan khusus, gas air mata diharapkan tak lagi dipakai. Hal itu diketahui berdasarkan hasil didapatkan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.

"Tim juga menghubungi korban, melihat korban, bahkan sempat menyaksikan perubahan fenomena trauma lukanya dari menghitam, kemudian memerah dan menurut dokter itu recoverynya paling cepat adalah satu bulan. Jadi efek dari zat yang terkandung di gas air mata itu sangat luar biasa. Ini juga patut dipertimbangkan untuk crowd control di masa depan," kata anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Nugroho Setiawan seperti dikutip dari akun YouTube Kemenko Polhukam, Minggu (9/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TGIPF sendiri telah berbicara dengan tim steward dan Komando Distrik Militer (Kodim) TNI di Malang. Melalui pertemuan itu dan juga rekaman CCTV, TGIPF Tragedi Kanjuruhan mendapatkan informasi mengenai aksi penyelamatan terhadap korban di Stadion Kanjuruhan saat itu.

"Kemudian juga tadi bicara dengan beberapa pihak termasuk tim steward yang sudah bertugas kemarin dan juga melakukan penyelamatan pada akhirnya, termasuk unsur TNI dalam hal ini Kodim. Tadi juga diterima Kasdim dan beliau menjelaskan beserta pasukan yang di-BKO-kan saat itu, apa yang mereka lakukan, termasuk yang kami dapati di CCTV maupun fakta-fakta bahwa evakuasi korban itu dilakukan oleh tim steward dan TNI dalam hal ini sampai dengan pukul 03.00 pagi," papar dia.

ADVERTISEMENT

Nugroho juga mengungkap momen mematikan di pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Dia mengatakan detik-detik penonton tertumpuk dan meregang nyawa di pintu itu terekam kamera CCTV.

"Sempat melihat rekaman CCTV kejadian khususnya di pintu 13. Mengerikan sekali," kata Nugroho.

Saat tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang terjadi, menurutnya pintu 13 itu terbuka, tapi sangat kecil. Saat itu, penonton laga Arema FC vs Persebaya berebut keluar dari pintu tersebut.

Dalam situasi itu, kata dia, sebagian penonton yang mencoba keluar ada yang sudah jatuh pingsan. Akibatnya, mereka terinjak-injak hingga meregang nyawa.

"Situasinya adalah orang itu berebut keluar, sementara sebagian sudah jatuh pingsan, terhimpit, terinjak karena efek dari gas air mata. Jadi ya miris sekali. Saya melihat detik-detik beberapa penonton yang tertumpuk dan meregang nyawa terekam sekali di CCTV," tutur Nugroho.

Artikel ini telah tayang di detikNews dengan judul TGIPF: Efek Gas Air Mata Luar Biasa, Recovery Korban Kanjuruhan 1 Bulan

(orb/orb)


Hide Ads