Curi Ponsel Buat Biaya Lahiran Istri, Pria Sukabumi Dibebaskan Dari Bui

Pria dibebaskan usai curi ponsel (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)

Sukabumi - Kesempatan datang dua kali, kata tersebut yang dapat menggambarkan perjalanan hidup Ridwan Hermawan. Pria berusia 28 tahun itu selamat dari ancaman hukuman 5 tahun penjara setelah kedapatan mencuri sebuah handphone.

Ridwan diputus untuk mendapatkan Restorative Justice oleh Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi. Pasalnya, dia terpaksa mencuri untuk pengobatan istrinya yang saat itu mengalami pendarahaan saat hamil anak ketiganya.

"Karena terpaksa, istri lagi dirawat di rumah sakit karena pendarahan. Lagi pendarahan usia kandungan 7 bulan. Iya susah (cari uang) sehari-hari saya ojek online, cuman handphone waktu itu hilang jadi nggak bisa kerja lagi, jadi ojek pangkalan biasa," kata Ridwan kepada detikJabar di Rumah RJ, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Kamis (6/10/2022).

Dia menyebut, menyesal karena telah mencuri demi mencukupi kebutuhannya. Dihadapan korban, perangkat desa dan pihak Kejari, dia berjanji tidak akan mengulang tindakannya.

"Menyesal. Rencananya saya mau cari pekerjaan lain. Saya ucapkan terima kasih kepada Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi yang telah memberikan saya restorative justice, terima kasih banyak. Semua yang telah diberikan kepada saya sangat bermanfaat dan saya janji tidak akan mengulangi lagi," sambungnya.

Kepala Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi Setyowati menambahkan, pembebasan Ridwan melalui restorative justice atas beberapa dasar khususnya melihat dari sisi kemanusiaan. Dia telah mengambil satu buah handphone dan uang tunai di Jalan Lamping, Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.

"Tentu ada pertimbangan, dia bukan residivis, dia ancamannya di bawah 5 tahun terus harga handphonenya di bawah Rp 2,5 juta. Terutama dia tulang punggung keluarga, anaknya 3, yang terakhir baru melahirkan 6 hari lalu, terus setiap hari kehidupannya dan makan anak-anaknya dibantu oleh tetangga bergantian," kata Setyowati.

Dia melanjutkan, untuk kebutuhan administrasi, Ridwan masih ditahan di Polres Sukabumi Kota selama 20 hari ke depan. "Kami akan langsung bertatap muka dengan pimpinan di Kejaksaan Tinggi Jabar dan Kejagung," sambungnya.

Apabila Ridwan mengulang kejadian serupa, maka ke depan dia tidak akan mendapatkan hak restorative lagi. Proses hukum dan pidana pun akan tetap dilanjutkan sebagaimana mestinya.