Pria Sukabumi Ini Dipasung gegara Sering Peluk Perempuan

Pria Sukabumi Ini Dipasung gegara Sering Peluk Perempuan

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 06 Okt 2022 14:58 WIB
Evakuasi pria yang dipasung di Sukabumi.
Evakuasi pria yang dipasung di Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

DH, pria berusia 20 tahun asal Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi terpasung di ruangan sempit berukuran 1,5 meter x 1,5 meter selama hampir 1,5 tahun. Ia dipasung karena kerap mengamuk hingga memeluk perempuan yang ditemuinya.

Kaki pemuda berambut gondrong itu juga terikat rantai, kondisinya juga memprihatinkan. Kabar itu kemudian sampai ke layanan kesehatan dan pemerintah desa setempat, DH pun dievakuasi dan mendapat pengobatan layak.

"Dulu sering mengamuk, merusak benda di sekitarnya. Makanya keluarganya bingung dan terpaksa memasung si DH ini. Dia juga meresahkan karena sering asal meluk perempuan di jalanan," kata warga yang enggan namanya ditulis kepada detikJabar, Kamis (6/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihubungi terpisah, Kepala Puskesmas Ciracap Nana Resna Rahayu membenarkan kabar soal DH, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang terpaksa dipasung keluarganya. Nana juga mengiyakan soal pelepasan DH dari pasungan dilakukan beberapa waktu lalu.

"Kemarin sempat ada upaya pemasungan di wilayah kecamatan Ciracap, atas nama DH. Perlu diketahui awalnya DH ini bekerja, tapi sepulang bekerja kondisinya langsung seperti itu. Suka mengamuk, pernah juga kalau lihat cewek ditangkeup (dipeluk), jadi memicu kemarahan warga dan akhirnya dikurung oleh keluarga," ungkap Nana.

ADVERTISEMENT
Pria dipasung di Sukabumi.Pria dipasung di Sukabumi. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Nana menceritakan, DH dulunya diambil ayah ibu angkatnya dari orang tuanya yang juga penyandang gangguan kejiwaan. Faktor keturunan diduga Nana memicu kondisi DH hingga seperti saat ini.

"Orang tuanya juga berstatus ODGJ, dia kemudian dipungut dan dibesarkan oleh keluarganya yang sekarang. Orang tuanya meninggal dunia setelah itu," imbuh Nana.

Nana bercerita, evakuasi dilakukan pada Selasa (4/10/2022). Selain tim puskesmas, pihaknya juga melibatkan aparat desa, puskesos, TNI dan kepolisian setempat. DH sempat mengamuk, bahkan terpaksa dibawa ke mobil ambulans dengan cara dipegangi beberapa orang.

"Sempat ada perlawanan saat akan dievakuasi, kemarin sempat mengamuk, bahkan sampai dua kali disuntik, sudah lemas, sudah mau dibaju lah, pas mau berangkat kita suntik lagi karena mengamuk," kata Nana.

"Sebenarnya penanganan sudah sejak dulu, hanya mungkin karena kondisinya makin tidak bisa dikendalikan akhirnya keluarga meminta pertolongan," ucapnya.

"Awalnya (pihak keluarga) ingin dibuatkan ruangan dari tembok untuk mengurung DH, tapi kita kan tidak boleh begitu, harus mendapat pengobatan dan intinya memanusiakan manusia. Dia dibawa ke RS Syamsudin Sukabumi karena ada dokter jiwa, ada perawatan jiwa," tutup Nana.

(sya/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads