Krisis Keuangan Landa Persikotas yang Tersingkir di Liga 3

Krisis Keuangan Landa Persikotas yang Tersingkir di Liga 3

Faizal Amiruddin - detikJabar
Selasa, 27 Sep 2022 12:40 WIB
TIm Persikotas Tasikmalaya saat berlatih sebelum melakoni pertandingan.
Tim Persikotas Tasikmalaya saat berlatih sebelum melakoni pertandingan (Foto: istimewa)
Tasikmalaya -

Klub sepakbola kebanggaan warga Kota Tasikmalaya, Persikotas harus rela tersingkir dari Liga 3 PSSI seri 2 Jawa Barat. Persikotas tak lolos ke putaran selanjutnya karena hanya mengantongi 1 poin dari 3 laga yang dilakoni.

Pertandingan terakhir dihelat Jumat (23/9/2022) lalu di Stadion Roket Tegalgubug Cirebon, Persikotas dikandaskan PS BRT Subang dengan skor 0-2. Sebelumnya Persikotas dihajar Perkesit Cianjur dengan skor 0-7 dan ditahan imbang Super Progresif FC.

Ironisnya kekalahan Persikotas tersebut dibarengi pula oleh kabar adanya masalah internal yang membuat performa tim yang diasuh oleh pelatih Mamat Hadi ini terganggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kami tersingkir dari liga 3, karena dari tiga pertandingan kami hanya bisa mengantongi 1 poin," kata Asep WK salah seorang pengurus Persikotas, Selasa (27/9/2022).

Meski tak menggembirakan namun Asep mengatakan itu merupakan usaha maksimal yang dilakukan timnya di tengah kekurangan-kekurangan yang dialami oleh tim. Dia juga tetap bersyukur, paling tidak dengan mengikuti Liga III tersebut Persikotas sudah menunaikan kewajiban aturan PSSI sehingga tidak masuk daftar hitam.

ADVERTISEMENT

"Ini usaha maksimal di tengah berbagai keterbatasan yang kami hadapi. Paling tidak kami sudah menunaikan liga agar tidak di-blacklist oleh PSSI," kata Asep.

Badai di Persikotas

Dia mengakui salah satu masalah yang dihadapi adalah mundurnya Ketua Umum Persikotas Yogi M Rahman beberapa hari sebelum tim Persikotas berlaga di liga tersebut.

"Mundurnya Ketua Umum memang berpengaruh terhadap psikologis pemain. Tapi kami tak mau menyalahkan siapa pun, yang penting kami sudah berusaha maksimal, semampu kami," kata Asep.

Sementara itu beberapa hari lalu, media sosial di Kota Tasikmalaya pun ramai membahas soal Persikotas. Bahkan ditemukan adanya open donasi atau penggalangan dana untuk membantu Persikotas.

Selain itu dinarasikan pula kondisi Persikotas yang serba kekurangan, bahkan ada salah satu foto yang menampilkan seorang pemain tidur di lantai tanpa alas.

"Yang open donasi itu gerakan suporter bukan dari Persikotas. Mungkin itu sebuah bentuk kepedulian atau keprihatinan suporter terhadap kami. Dalam hal ini kami tidak melarang atau mendukung. Yang pasti segala bentuk dukungan positif tentu akan kami terima dengan tangan terbuka," kata Asep.

Terkait pemain yang sampai tidur di lantai tanpa alas, menurut Asep itu terjadi saat timnya berlaga di Cirebon. "Stadion Tegal Gubug itu kan jauh dari kota Cirebon. Satu jam jarak dari stadion ke kota. Makanya kami tidur di rumah warga, menyewa di dekat stadion. Kami membawa peralatan karpet dan lainnya sendiri. Tim-tim lain juga demikian," kata Asep.

Terlepas dari catatan buruk di Liga 3 2022 ini, Asep berharap kepada seluruh masyarakat pecinta sepakbola di Kota Tasikmalaya untuk sama-sama membesarkan Persikotas. Dia mengatakan kendala terbesar yang dihadapi Persikotas adalah masalah pendanaan.

"Membesarkan tim sepakbola itu butuh biaya besar. Di sisi lain kita tak bisa mendapatkan dukungan dari APBD. Makanya pecinta bola harus bersama-sama membesarkan Persikotas," kata Asep.

Dia menambahkan kondisi Persikotas sendiri sebenarnya sangat potensial, kualitas pemain tak terlalu tertinggal. "Persikotas tidak terlalu jelek-jelek amat. Kita masih bisa bersaing di Liga 3. Jika semua persiapan berjalan baik, kami meyakini performa kami bisa jauh lebih baik," kata Asep.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads