Persib Bandung membungkam perlawanan Arema FC saat bertandang ke Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (11/9/2022) sore. Berlaga di hadapan supporternya, Singo Edan tak mampu mempertahankan keunggulan dari Maung Bandung yang berakhir dengan kekalahan 1-2.
Laga sarat gengsi ini tersaji pada pekan kesembilan Liga 1 2022/2023. Arema yang bertanding di hadapan suporternya, langsung tampil ngotot di bawah pelatih anyar mereka, Javier Roca untuk mengamankan tiga poin.
Sementara Persib, nyaris tak bisa berbuat banyak saat babak pertama dimulai. Skuad Maung Bandung praktis hanya mengandalkan umpan-umpan diagonal, lantaran pergerakan duo lini tengah Persib, Marc Klok dan Ricky Kambuaya dikunci oleh trio lini tengah Singo Edan.
Namun, kejeniusan pelatih Persib Luis Milla dalam memilih komposisi pemain patut diacungi jempol. Meski kebobolan di babak pertama, Milla sukses merepotkan lini depan Arema FC yang dihuni Dedik Setiawan cs pada laga tersebut.
Persib turun dengan tiga center bek sejajar saat menghadapi Arema. Line up ini tentu belum pernah digunakan Persib yang terbiasa menggunakan formasi 4-4-2, maupun 4-5-1 di bawah arahan pelatih sebelumnya yaitu Robert Rene Albert, maupun carateker Budiman.
Di laga kali ini, Milla menurunkan formasi 3-4-3, yang bisa fleksibel ketika mendapat serangan menjadi 5-4-1. Di posisi center bek, Milla menurunkan Nick Kuipers, Rachmat Irianto dan Daisuke Sato, yang biasanya diplot menjadi bek kiri. Ketiga center bek ini ditopang dua sayap Persib, Henhen Herdiana di sisi kanan dan Zalnando di sisi kiri.
Di lini tengah, Milla menurunkan duet Kambuaya dan Klok. Keduanya bertugas mengirimkan umpan kepada Febri Hariyadi di sayap kiri dan Ciro Alves di sayap kanan untuk membantu pergerakan David da Silva sebagai pemain nomor 9 Persib.
Turun tanpa pemain nomor 10 di lini tengah, memang membuat permainan Persib tak bisa berkembang. Terbukti, trio Arema FC yang dihuni Renshi Yamaguchi, Jayus Hariono dan Gian Zola mampu mengendalikan ritme permainan dan membuat permainan Persib menjadi pasif dengan hanya mengandalkan umpan-umpan lambung ke lini serang.
Tapi, turun dengan tiga bek tengah sekaligus membuat tembok pertahanan Persib begitu kokoh. Arema yang mencoba menyerang dengan memanfaatkan duo sayap mereka, Ilham Udin Armayn dan Dendi Santoso terlihat kesulitan menembus pertahanan berlapis yang diterapkan Milla.
Ditambah, Sato yang punya peran baru di laga kali ini juga bisa tampil konsisten. Dia berulang kali melakukan keputusan tegas menjaga pertahanan lini belakang Persib, meskipun harus berujung pelanggaran dan kartu kuning di menit 16.
Berduet dengan Zalnandao yang mengisi bek sayap kiri Persib, Sato juga beberapa kali melakukan intercept penting dengan mengawal pergerakan Ilham Udin maupun Dendi yang bergantian menyisir di sisi kiri pertahanan Persib. Sato mampu menjaga tanggung jawabnya, yang kali ini dipercaya Milla menempati peran berbeda.
Sato pun praktis tak banyak melakukan penetrasi dari sisi kiri seperti di pertandingan-pertandingan sebelumnya. Ia hanya naik hingga garis tengah, dan disiplin turun ke belakang saat Persib mendapat ancaman dari Arema.
Karena kesulitan menembus sisi kiri pertahanan Persib, Arema mulai mengubah pola penyerangannya ke sisi kanan pertahanan Maung Bandung. Hal itu bisa terlihat saat laga sarat gengsi ini mulai memasuki menit ke-30.
Otomatis, sisi kanan pertahanan Persib yang dijaga Henhen berulang kali dicoba dibongkar para pemain sayap Arema FC. Henhen juga terlihat kewalahan meladeni akselerasi Ilham dan Dendi yang bergantian menyisir dari sisi kiri penyerangan Arema.
Lahirnya gol Arema dan Persib. Simak di halaman selanjutnya.
(ral/orb)