Membedah Taktik Luis Milla saat Persib Bungkam Arema

Membedah Taktik Luis Milla saat Persib Bungkam Arema

Rifat Alhamidi - detikJabar
Senin, 12 Sep 2022 07:00 WIB
Selebrasi pemain Persib usai Beckham menjebol gawang Arema.
Selebrasi pemain Persib usai Beckham menjebol gawang Arema. (Foto: persib.co.id)
Bandung -

Persib Bandung membungkam perlawanan Arema FC saat bertandang ke Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (11/9/2022) sore. Berlaga di hadapan supporternya, Singo Edan tak mampu mempertahankan keunggulan dari Maung Bandung yang berakhir dengan kekalahan 1-2.

Laga sarat gengsi ini tersaji pada pekan kesembilan Liga 1 2022/2023. Arema yang bertanding di hadapan suporternya, langsung tampil ngotot di bawah pelatih anyar mereka, Javier Roca untuk mengamankan tiga poin.

Sementara Persib, nyaris tak bisa berbuat banyak saat babak pertama dimulai. Skuad Maung Bandung praktis hanya mengandalkan umpan-umpan diagonal, lantaran pergerakan duo lini tengah Persib, Marc Klok dan Ricky Kambuaya dikunci oleh trio lini tengah Singo Edan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kejeniusan pelatih Persib Luis Milla dalam memilih komposisi pemain patut diacungi jempol. Meski kebobolan di babak pertama, Milla sukses merepotkan lini depan Arema FC yang dihuni Dedik Setiawan cs pada laga tersebut.

Persib turun dengan tiga center bek sejajar saat menghadapi Arema. Line up ini tentu belum pernah digunakan Persib yang terbiasa menggunakan formasi 4-4-2, maupun 4-5-1 di bawah arahan pelatih sebelumnya yaitu Robert Rene Albert, maupun carateker Budiman.

ADVERTISEMENT

Di laga kali ini, Milla menurunkan formasi 3-4-3, yang bisa fleksibel ketika mendapat serangan menjadi 5-4-1. Di posisi center bek, Milla menurunkan Nick Kuipers, Rachmat Irianto dan Daisuke Sato, yang biasanya diplot menjadi bek kiri. Ketiga center bek ini ditopang dua sayap Persib, Henhen Herdiana di sisi kanan dan Zalnando di sisi kiri.

Di lini tengah, Milla menurunkan duet Kambuaya dan Klok. Keduanya bertugas mengirimkan umpan kepada Febri Hariyadi di sayap kiri dan Ciro Alves di sayap kanan untuk membantu pergerakan David da Silva sebagai pemain nomor 9 Persib.

Turun tanpa pemain nomor 10 di lini tengah, memang membuat permainan Persib tak bisa berkembang. Terbukti, trio Arema FC yang dihuni Renshi Yamaguchi, Jayus Hariono dan Gian Zola mampu mengendalikan ritme permainan dan membuat permainan Persib menjadi pasif dengan hanya mengandalkan umpan-umpan lambung ke lini serang.

Tapi, turun dengan tiga bek tengah sekaligus membuat tembok pertahanan Persib begitu kokoh. Arema yang mencoba menyerang dengan memanfaatkan duo sayap mereka, Ilham Udin Armayn dan Dendi Santoso terlihat kesulitan menembus pertahanan berlapis yang diterapkan Milla.

Ditambah, Sato yang punya peran baru di laga kali ini juga bisa tampil konsisten. Dia berulang kali melakukan keputusan tegas menjaga pertahanan lini belakang Persib, meskipun harus berujung pelanggaran dan kartu kuning di menit 16.

Berduet dengan Zalnandao yang mengisi bek sayap kiri Persib, Sato juga beberapa kali melakukan intercept penting dengan mengawal pergerakan Ilham Udin maupun Dendi yang bergantian menyisir di sisi kiri pertahanan Persib. Sato mampu menjaga tanggung jawabnya, yang kali ini dipercaya Milla menempati peran berbeda.

Sato pun praktis tak banyak melakukan penetrasi dari sisi kiri seperti di pertandingan-pertandingan sebelumnya. Ia hanya naik hingga garis tengah, dan disiplin turun ke belakang saat Persib mendapat ancaman dari Arema.

Karena kesulitan menembus sisi kiri pertahanan Persib, Arema mulai mengubah pola penyerangannya ke sisi kanan pertahanan Maung Bandung. Hal itu bisa terlihat saat laga sarat gengsi ini mulai memasuki menit ke-30.

Otomatis, sisi kanan pertahanan Persib yang dijaga Henhen berulang kali dicoba dibongkar para pemain sayap Arema FC. Henhen juga terlihat kewalahan meladeni akselerasi Ilham dan Dendi yang bergantian menyisir dari sisi kiri penyerangan Arema.

Lahirnya gol Arema dan Persib. Simak di halaman selanjutnya.

Untungnya Persib punya bek sekelas Nick Kuipers. Sehingga, lubang yang ditinggalkan Henhen saat terlambat turun setelah ikut menyerang, bisa dicover oleh bek berpostur 1,93 meter tersebut.

Namun akhirnya, gol yang dinanti Arema akhirnya tercipta. Lewat kemelut dari sisi kanan, Dendi yang mengirim umpan ke depan gawang Persib langsung disambar oleh Dedik Setiawan menjadi gol. Skor sementara 1-0 untuk keunggulan Arema lalu bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Milla merotasi pemainnya. Febri ditarik dan diganti oleh Beckham yang diplot sebagai pemain nomor 10. Formasi Persib pun berubah dari 3-4-3, menjadi 4-2-3-1. Zalnando yang tadinya beroperasi di bek sayap kiri, didorong maju ke depan mengisi pos yang ditinggalkan Febri. Sedangkan Sato, kini mengisi posisi idealnya sebagai full bek kiri.

Rotasi ini membuahkan hasil. Belum genap 5 menit babak kedua, tepatnya pada menit ke-49, Beckham sukses mencatatkan namanya di papan skor.

Berawal dari solo run Zalnando yang menyisir sisi kanan pertahanan Arema, dia lalu mengirimkan umpan lambung ke arah Ciro Alves. Bola itu terlepas dari Ciro dan langsung mengarah ke Beckham. Dengan sekali sentuhan, Beckham langsung menendang bola tersebut hingga akhirnya bersarang di gawang Arema. Skor sementara berubah 1-1 untuk kedudukan kedua tim.

Kehadiran Beckham di lini tengah merubah irama permainan Persib. Terlebih, saat Milla menarik Kambuaya dengan Dedi Kusnandar, lini tengah Persib jadi makin hidup berbeda dengan babak pertama. Beckham pun punya ruang untuk melakukan akselerasi di belakang David, setelah Dedi ditugaskan menjadi gelandang jangkar Persib.

Dengan adanya tiga lawan tiga pemain di lini tengah, permainan Arema dan Persib menjadi lebih terbuka. Beberapa pelanggaran keras pun terjadi yang menandakan sengitnya perebutan di lini kedua antartim ini supaya bisa mengendalikan irama pertandingan.

Arema yang beralaga di kandang sendiri, juga tampil ngotot. Mereka memasukkan beberapa pemain muda untuk menambah daya gedor Singo Edan. Namun untungnya, tembok pertahanan Persib yang dijaga duet Iriyanto-Kuipers masih terlalu kokoh untuk bisa ditembus para pemain Arema.

Petaka lalu datang untuk Arema menjelang peluit panjang dibunyikan. Pada menit ke-88, Irianto mengirimkan umpan panjang yang ditujukan kepada David. Tanpa ada pengawalan berarti, David mampu melewati kawalan Sergio Silva lalu menyontek bola melewati penjaga gawang Teguh Amiruddin. Persib lalu unggul dengan skor 2-1.

Setelah gol itu, Arema kembali mengepung pertahanan Persib. Singo Edan sebetulnya sempat menyamakan skor pada menit 92 lewat sontekan Rizki Dwi, namun dianulir wasit lantaran sudah berada dalam posisi offside.

Hingga akhirnya, Persib berhasil mengunci 3 poin di Stadion Kanjuruhan Malang. Wasit pun meniup pluit panjang dan skor berakhir dengan keunggulan Persib atas Arema FC 2-1.

Halaman 2 dari 2
(ral/orb)


Hide Ads