Karir Roberto Gabriel Trigo sebagai pesepakbola asal Paraguay mungkin tak secerah Paulo da Silva atau Roque Santa Cruz. Tapi apa yang dilakukan Trigo, membuatnya masuk ke dalam deretan pesepakbola legendaris di negara yang dijuluki The Heart of South America itu.
Bagaimana tidak, tendangannya di dalam suatu pertandingan mampu menghantam dan membuat jatuh pesawat terbang. Kala itu, Trigo masih berusia 17 tahun tapi memiliki tendangan yang sangat kuat.
Kejadian itu berawal, ketika Trigo yang bermain untuk posisi bek kanan klub General Genes Asuncion menendang bola sampai ke luar lapangan. Bola itu tak sengaja mengenai mesin pesawat yang sedang terbang rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, pesawat langsung jatuh di lapangan terbuka yang jaraknya 200 meter dari lokasi pertandingan. Sementara itu, pilot yang menerbangkan pesawat adalah Alfredo Lird. Ia merupakan teman Trigo dan punya kebiasaan terbang sangat rendah di atas lapangan setiap kali Trigo latihan dan bertanding.
Dikutip detikTravel dari Oddity Central, Sabtu (20/8/2022) Trigo berkali-kali memperingatkan Lird untuk tidak terbang rendah. Ia pernah berkelakar kalau tetap terbang rendah, dirinya akan menembakkan bola ke pesawat.
"Jangan lakukan ini lagi atau aku akan memukulmu dengan bola yang saya tendang," kata Trigo.
Saat itu, Lird tak begitu memperdulikan peringatan itu. Tanpa diketahuinya, di masa depan, bola dari sepakan Trigo secara tak sengaja menghantam pesawatnya.
Sementara itu, Trigo yang kini berusia 80 tahun dan sudah gantung sepatu ini tidak ingat secara detail kejadian nahas tersebut. Ia hanya ingat peristiwa terjadi pada Februari 1957 ketika ia bertanding melawan klub Presidente Hayes.
Ketika kejadian, Trigo memang menendang bola ke arah pesawat. Hanya saja, ia juga kaget ketika bola itu membuat pesawat sampai jatuh.
"Untuk beberapa saat permainan dihentikan. Saya panik. Mereka membawa saya dan memberikan saya minum air dingin dan menuangkan airnya ke kepala saya. Mereka mengatakan jangan khawatir, tidak ada yang terjadi sama sekali, pilotnya baik-baik saja. Jadi saya mulai tenang," ujar Trigo.
Pernyataan itu benar. Lird bersama anaknya selamat dari kecelakaan tanpa cedera. Setelah kondusif, pertandingan bahkan kembali dilanjutkan. Kabar baik, tim Trigo menang 2-0.
Prestasi Trigo menjadi berita utama di seluruh Paraguay, dan kisah tentang dia menembak jatuh pesawat dengan bola yang ditendang pun menjadi legenda abadi. Klub General Genes sudah tidak ada lagi, tetapi semua orang masih tahu tentang Roberto Gabriel Trigo, pesepakbola yang menembak jatuh sebuah pesawat.
(yum/yum)