Persib Bandung kini menyambut pelatih baru. Luis Milla Aspas resmi menggantikan Robert Rene Alberts yang mengundurkan diri setelah Maung Bandung menelan deretan laga yang mengecewakan dalam tiga laga perdanannya di Liga 1.
Milla dipercaya menjadi pilihan tepat untuk menukangi Ezra Walian cs dan kemungkinan akan debut dalam pertandingan Persib lawan Bali United di Gelora Bandung Lautan Api, Selasa (23/8).
Sebelum menilik debutnya yang akan datang, baiknya simak fakta menarik dan kilas balik statistik dari Luis Milla berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pernah Bermain di Beberapa Klub Ternama
Pria berkebangsaan Spanyol tersebut menghabiskan 18 tahun di lapangan. Dilansir dari laman Transfermarkt, Milla mulai menjadi pemain sepak bola pada tahun 1983. Berada di posisi midfielder atau gelandang tengah, tercatat ia pernah bermain di tujuh klub.
Tiga klub diantaranya merupakan klub Spanyol yang cukup diperhitungkan. Ia pernah bergabung dengan Barcelona (1988-1990), Real Madrid (1990-1997), dan menjatuhkan pelabuhan terakhirnya pada Valencia (1997-2001). Setelah itu ia memutuskan untuk gantung sepatu.
2. 16 Tahun Menjadi Pelatih
Setelah pensiun, Milla belum bisa lepas dari bayang-bayang euforia sepak bola. Pria berusia 56 tahun tersebut mencoba memulai karier kepelatihannya. Ia mengawali dengan menjadi asisten pelatih untuk Puzol pada 2006-2007.
Saat itu, Milla masih berpindah-pindah dalam melatih klub bola. Umurnya tak pernah lama dalam menangani satu klub bola. Namun, ia sempat membesut Timnas Spanyol U-17, U-19, U-20, dan U-21 pada kurun 2008-2010. Di sini nama Luis Milla mulai diperhitungkan.
Ia juga sempat menghadapi turnamen pertamanya, Kejuaraan Eropa UEFA 2009, kemudian memberikan gelar piala UEFA U-21 untuk Timnas Spanyol.
Tak hanya mencoba menjadi pelatih di negara sendiri, ia pun pernah bertandang ke klub Uni Emirat Arab, Al Jazira, meski hanya bertahan Februari-Oktober 2013.
Baca juga: Luis Milla Datang, Pemain Persib Senang! |
3. Menjadi Ayah Sekaligus Pelatih
![]() |
Di rumah, Luis Milla punya dua tugas yakni menjadi seorang ayah sekaligus seorang pelatih. Bagaimana tidak, Milla punya seorang putra yang bisa dibilang merupakan duplikasi dirinya. Sang putra yang juga bernama Luis Milla, mengikuti jejak sang ayah bermain di lapangan hijau.
Luis Milla Jr berusia 27 tahun dan menjadi midfielder di Getafe FC, mantan klub kesebelasan yang pernah dibesut Milla Sr dan tim. Milla Jr telah melewati satu dekade menjadi pemain sepak bola klub Spanyol.
4. Pernah Mengasuh Timnas Indonesia
Luis Milla pernah menangani Tim Nasional (Timnas) Indonesia pada tahun 2017-2018, baik senior maupun U-23. Milla melatih Timnas Indonesia senior dan U-23 sejak Januari 2017, menggantikan Alfred Riedl. Ia membawa Garuda Muda melaju ke babak 16 besar Asian Games 2018 sebelum dicopot pada Oktober 2018. Meskipun karirnya saat itu belum berlangsung lama, namun Milla cukup memberi kesan baik pada tim kesebelasan kebanggaan Indonesia tersebut.
5. Gaji Ditaksir Tembus 1M Per Bulan
Besaran gaji pria kelahiran tahun 1966 ini ketika menjadi pelatih Tim Merah Putih ditaksir mencapai 80 ribu euro atau sekitar Rp 1,198 miliar per bulan termasuk pajak. Dilansir dari CNN Indonesia, perkiraan gaji ini disebut oleh Mantan Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Soemantri, besaran gaji Milla tak beda jauh dengan Shin Tae Yong. Bisa dipastikan, gaji Milla mungkin tak akan jauh-jauh dari angka ini.
6. Persib adalah Klub Kelima
Persib Bandung jadi klub kelima yang pernah dipegang Luis Milla setelah Real Zaragoza (2016), Lugo (2015-2016), Al Jazira (2013), Getafe (2007-2008), dan Puzol (2006-2007). Setelah putus kontrak dengan PSSI pada empat tahun yang lalu, kini Milla kembali ke Indonesia untuk menggembleng Maung Bandung.
Statistik di Luar Negara Asal
Luis Milla terhitung dua kali menjadi pelatih di luar Spanyol. Pertama untuk UAE, Al Jazira, yang hanya bertahan 244 hari. Tercatat dalam Transfermarkt, dalam 19 pertandingan ia hanya mampu membawa lima kemenangan untuk timnya. Tujuh kali untuk seri dan angka tujuh juga untuk kekalahan.
Kedua, tahun 2017 ia memutuskan untuk menjadi pucuk kepemimpinan Timnas Indonesia. Ia memegang tiga kategori yakni Timnas Indonesia Senior, U-23, dan U-22. Total terdapat 30 pertandingan, dengan perolehan 13 kemenangan, 7 imbang, dan 10 kali kalah.
Meskipun angka-angka kemenangannya tak pernah bersinar, Milla masih punya sejarah manis saat Timnas berlaga di ASEAN, membawa Indonesia percaya diri di SEA Games 2017. Ia berhasil mempersembahkan medali perak SEA Games 2017 dan membawa babak 16 Besar Asian Games 2018.
Saat di Sea Games 2017, Milla berhasil mengarahkan Timnas U-22 menghabisi Myanmar dengan skor 3-1. Sementara Timnas U-23 berhasil membabat habis Mongolia dengan skor 7-0 pada Kualifikasi Piala Asia. Menuju perpisahannya dengan Timnas, ia membawa Timnas U-23 memenangkan permainan dari Taiwan dan Hong Kong.
Harus diakui, prestasi yang ditorehkan oleh Luis Milla selalu bertahap tapi pasti. Ia mampu meninggalkan kesan yang baik saat melatih Indonesia. Dengan konsistensi dan taktik segarnya, Bobotoh tentu menaruh harapan besar agar jagoannya tak lagi melempem.
(aau/aau)