Jangan Sampai GBLA Identik dengan Kematian!

Jangan Sampai GBLA Identik dengan Kematian!

Sudirman Wamad - detikJabar
Rabu, 22 Jun 2022 06:30 WIB
Berbeda dengan kondisi rumput Stadion GBLA yang terawat dengan baik, area luar stadion ini terlihat memprihatinkan. Ubin pintu masuk stadion tampak pecah-pecah.
Stadion GBLA. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Bandung -

Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menyimpan kisah duka bagi sepak bola Indonesia. Tiga laga besar menjadi saksi bisu empat nyawa melayang di stadion yang berada di Kota Kembang, julukan Kota Bandung.

GBLA merupakan salah satu stadion megah di Indonesia. Kapasitas stadion ini mampu menampung sekitar 40.000 orang. Anggaran pembangunan terbilang cukup fantastis, yakni Rp 546 miliar.

Berikut ini sejarah kelam Stadion GBLA yang membuat sejumlah orang meregang nyawa:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ricko Andrean

GBLA diresmikan pada Mei 2013 dari sebelumnya peresmian direncanakan pada Desember 2012. Empat tahun setelah diresmikan, seorang Bobotoh bernama Ricko Andrean tewas dianiaya.

Almarhum waktu itu berusia 22 tahun. Ia dikeroyok Bobotoh lainnya di Stadion GBLA. Saat itu, Persib Bandung bertanding melawan Persija Jakarta, Sabtu, 22 Juli 2017.

ADVERTISEMENT

Almarhum Ricko saat itu berusaha menolong salah seorang suporter yang dikeroyok. Nahasnya, Ricko juga menjadi sasaran amukan Bobotoh saat itu. Ricko kritis! Ia sempat dirawat lima hari di rumah sakit sebelum meninggal dunia pada Kamis, 27 Juli 2022.

Haringga Sirla

Setahun setelah kejadian Ricko Andrean. GBLA kembali menjadi saksi peristiwa maut. Haringga Sirla, seorang The Jakmania, suporter fanatik Persija Jakarta menjadi korban penganiayaan. Haringga Sirla meninggal dunia!

Kejadian berdarah itu terjadi pada lanjutan pertandingan Liga 1 2018 antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion GBLA Bandung pada 23 September 2018.

Haringga Sirla saat itu datang ke GBLA. Namun, rencana Haringga Sirla itu diketahui para pelaku pengeroyokan. Video penganiayaan Haringga Sirla saat itu tersebar. Haringga dimakamkan di tanah kelahirannya di Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu.

Ahmad Solihin dan Sopiana Yusup

Memori hitam di Stadion GBLA belum sirna setelah meninggalnya Ricko dan Haringga Sirla. Akhir pekan lalu, pada laga lanjutan Piala Presiden 2022 antara Persib melawan Persebaya di GBLA yang digelar Jumat, 17 Juni 2022, kembali menyisakan duka.

DuaBobotoh yakni AhmadSolihin danSopianaYusup meninggal dunia akibat insiden tak terduga. Keduanya meninggal dunia saat hendak menyaksikan tim kesayangannya berlaga. DuaBobotoh ini meninggal dunia karena berdesakan.

GBLA Jangan Identik dengan Kematian!

Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun menyayangkan kejadian maut di GBLA. Ridwan Kamil menyampaikan belasungkawa dan memberikan masukan agar kejadian serupa tak terulang.

"Saya sudah menyampaikan dukacita juga. Mudah-mudahan ini jadi pelajaran, jangan sampai GBLA identik dengan kematian," kata Kang Emil di Gedung Sate, Selasa (21/6/2022).

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini juga meminta Bobotoh agar sadar diri. Menurutnya, Bobotoh yang tak bertiket namun memaksa masuk stadion sudah terjadi sejak dulu.

Kang Emil berharap Bobotoh bisa tertib aturan. Sehingga, tak menimbulkan kerusuhan yang membahayakan Bobotoh lainnya.

"Ini selalu berulang-ulang dari zaman dulu. Kan makanya imbauan kepada Bobotoh, hidup itu harus taat aturan. Kalau tidak punya tiket jangan datang, nonton aja di TV," ucap Kang Emil.

Ridwan Kamil Resmikan Alun-alun BekasiRidwan Kamil Resmikan Alun-alun Bekasi Foto: Fakhri/detikcom

Ia juga menjelaskan kejadian kemarin diakibatkan karena membeludaknya Bobotoh yang tak memegang tiket ke Stadion GBLA. Terlebih lagi, kerinduan menonton pertandingan secara langsung membuat Bobotoh sangat emosional.

"Keburu nempel ke bangunan (GBLA), situasi emosional terjadilah dukacita yang kita lihat," ucap Kang Emil.



Simak Video "Video: Dua Perusak Fasilitas GBLA Kini Ditahan"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads