30 Juli 1995 Persib Bandung berhasil menjuarai Liga Indonesia 1994/1995. Ini merupakan sejarah bagi Persib Bandung karena menjadi tim pertama yang menjuarai Liga Indonesia edisi pertama.
Di partai final, Persib Bandung mengalahkan Petrokimia Putra dengan skor 1-0. Pertandingan yang digelar di Stadion Utama Senayan Jakarta kala itu dipenuhi hingga seratusan ribu penonton.
Momen tersebut tidak akan pernah dilupakan oleh para pemain Persib yang bertanding saat itu. Salah satunya, Asep Sumantri yang kini menjadi legenda hidup Persib Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat memenangi Liga Indonesia 1994/1995, Asep merupakan salah satu pemain muda di tim Persib dimana Ia baru berusia 25 tahun. Kepada detikJabar, Asep menceritakan kenangan pertandingan final melawan Petrokimia Putra.
"Di waktu final kita lihat penonton yang begitu banyak, Bobotoh Persib yang begitu membludak membuat pemain lebih termotivasi," kata Asep saat ditemui di Stadion Persib belum lama ini.
Asep menuturkan tidak mudah bagi Persib meladeni permainan Petrokimia Putra. Tim asuhan Indra Thohir terus menerus digempur. Di jeda pertandingan babak pertama, Asep ingat betul kalimat yang dilontarkan pelatih kepada semua pemain.
Menurutnya ada satu kalimat sakti yang akhirnya bisa membangkitkan semangat seluruh tim. Kalimat itu ialah 'Kapan Lagi'.
"Di jeda babak pertama tetap bahasa yang dilontarkan pelatih itu kapan lagi, kapan lagi kita juara Liga Indonesia ini," ungkapnya.
"Jadi intinya kapan lagi ini saatnya. Kalimat dari pelatih itu sama, mau iraha deui prestasi kalau gak sekarang juara. Yang penting menang," ujarnya menambahkan.
Kata-kata itulah yang kemudian membuat seluruh pemain, tim pelatih hingga staf termotivasi untuk memenangkan pertandingan. Benar saja, Persib akhirnya juara berkat gol semata wayang Sutiono Lamso.
"Siapapun lawannya berat tapi dalam hati pemain, pelatih, pengurus yang dikedepankan itu kebersamaan dan kekompakan. Akhirnya kita menuai keberhasilan," ucapnya.
Keberhasilan menjadi juara di Liga Indonesia 1994/1995 membuat Asep kala itu memiliki tiga gelar bersama Persib Bandung. Sebelumnya Asep juga sempat menjuarai kompetisi Perserikatan tahun 1989/1990 dan tahun 1993/1994.
Terlontar dari Mulut Djadjang Nurdjaman
Asep juga mengenang momen ketika dirinya ikut membawa Persib Bandung juara Indonesia Super League (ISL) tahun 2014. Kata dia, lagi-lagi kalimat sakit 'Kapan Lagi' terucap dari mulut pelatih kala itu, Djajang Nurdjaman.
"Tahun 2014 itu kembali lagi, Pak Djajang kan tahun 94/95 sebagai asisten Pa Thohir, jadi dia di 2014 ngomong kapan lagi juara. Jadi kata-kata saktinya kapan lagi. Kalau gak sekarang, besok kan gak tau," jelas Asep.
Selain kalimat sakti tersebut, kebersamaan dan kekompakan tim yang dibangun sejak lama juga jadi kunci keberhasilan Persib mengalahkan Persipura di final ISL 2014. Menurutnya setiap momen dilakukan seluruh tim 'Pangeran Biru' secara bersama-sama.
"Jadi salat bareng, makan bareng, kalau belum kumpul jangan makan dulu, gimana caranya yang bisa bareng ya bareng. Jadi kebersamaan nomor 1 dimana pun. Termasuk keluarganya juga diajak, jadi sesekali kumpul keluarga," ujarnya.
Ia pun berpesan kepada tim Persib Bandung saat ini agar membangun kebersamaan dan kekompakan yang lebih erat lagi.
"Kelihatannya sekarang kebersamaannya masih harus dibangun lagi. Dulu pengalaman ke pemain itu Asep pribadi suka tanya ada masalah apa, siap latihan gak. Nanti saya bilang ke Pa Djajang pemain ini ada masalah, jadi kedekatan personal gitu ke pemain-pemain," pungkasnya.
(yum/bbn)