Ustaz Yusuf Supriadi, 7 Tahun Menghidupkan Tradisi Terapi Fasdhu

Jawa Barat

Kenali Kandidat

Ustaz Yusuf Supriadi, 7 Tahun Menghidupkan Tradisi Terapi Fasdhu

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 27 Nov 2024 19:30 WIB
Yusuf saat melayani warga.
Yusuf saat melayani warga (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Sukabumi - Sebuah jarum abocath perlahan dimasukkan ke pembuluh darah vena. Darah segar mengalir deras ke dalam kantong plastik bening, memperlihatkan warna pekatnya. Tali torniket melilit lengan atas, menjadi bagian penting dalam prosedur yang terlihat sederhana dalam terapi fasdhu.

Bagi sebagian orang, terapi ini mungkin tampak menakutkan. Namun, fasdhu kini mulai dikenal sebagai salah satu alternatif pengobatan untuk membuang darah kotor dari tubuh. Praktik ini digeluti oleh Ustaz Yusuf Supriadi, seorang mantan kepala desa yang telah menekuni terapi ini sejak 2018.

"Awalnya saya mencari arah baru setelah berhenti dari jabatan kepala desa. Allah menunjukkan jalan ini kepada saya," ujar Yusuf saat berbincang dengan detikJabar, Selasa (26/11/2024).

Yusuf menjelaskan, bahwa fasdhu dilakukan dengan menusukkan jarum abocath ke vena untuk mengalirkan darah yang mengandung racun, lemak, atau toksin ke dalam kantong plastik. Ia menegaskan, terapi ini tidak mengganggu suplai darah arteri, sehingga aman dilakukan.

"Fasdhu bertujuan melancarkan peredaran darah dan membersihkan tubuh dari zat berbahaya," jelas Yusuf. Terapi ini, tambahnya, efektif untuk mengatasi berbagai penyakit seperti kolesterol tinggi, hipertensi, vertigo, hingga stroke ringan.

Keahlian Yusuf diperoleh melalui pelatihan profesional di Bogor, di bawah bimbingan mentor yang berpengalaman hingga ke Mesir, Singapura, dan Malaysia. Praktik ini juga sudah dilengkapi sertifikat resmi serta diawasi oleh Dinas Kesehatan.

"Alhamdulillah, praktik kami berjalan lancar karena semuanya sesuai prosedur, termasuk peralatan yang steril dan sekali pakai," tuturnya.

Menurut Yusuf, terapi fasdhu adalah bagian dari sunnah Rasulullah meski tidak sepopuler bekam. "Hadis tentang fasdhu memang tidak sebanyak tentang bekam, tapi tujuannya sama, membuang darah kotor untuk menjaga kesehatan tubuh," ujarnya.

Kini, praktik yang ia jalankan menjadi rujukan masyarakat sekitar yang ingin mencoba pengobatan tradisional ini. Yusuf menyebutkan, terapi ini tidak hanya sebagai metode pengobatan, tetapi juga sebagai bentuk ikhtiar mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

"Fasdhu adalah cara membersihkan tubuh sekaligus ibadah. Banyak pasien merasa tubuhnya lebih ringan setelah terapi," ungkapnya.

Di akhir sesi, Yusuf menunjukkan hasil terapi, dalam kantong plastik, darah kotor dan cairan lemak tampak terpisah setelah dibiarkan selama 30 menit. Lapisan bening menyerupai minyak terlihat mengambang di atas cairan darah pekat.

"Itu kolesterol, penyebab aliran darah tersumbat. Alhamdulillah, banyak yang datang merasa lebih sehat setelah terapi," pungkas Yusuf.


(sya/mso)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads