Total ada 900 personel yang diberangkatkan dari Polres untuk mengamankan 3.616 TPS. Setiap dua personel, rata-rata mengamankan 12 sampau 17 TPS
"Hari ini kita lakukan pergeseran personel untuk pengamanan TPS. Per 2 anggota mengamankan 12 sampai 17 TPS di wilayah Cimahi dan KBB," kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto saat ditemui, Selasa (26/11/2024).
Tri mengatakan selain mengandalkan personel Polres Cimahi, mengantisipasi kekurangan personel di lapangan pihaknya didukung oleh kekuatan dari anggota Brimob Polda Jawa Barat.
"Kemudian ada anggota Brimob yang disiapkan di Polres serta per zona untuk antisipasi jika dibutuhkan. Kita harus melakukan pengamanan sebaik mungkin," kata Tri.
Pengamanan TPS dimulai sejak 26 sampai 28 November 2024. Mereka diberangkatkan menuju ke titik tempat menginap selama bertugas melakukan pengamanan.
"Anggota akan menginap di lokasi sambil mengawal distribusi logistik. Jadi mereka pengamanan sampai 28 November, sebagian lagi merespons laporan dengan bersiaga di Mapolres Cimahi," tutur Tri.
Pihaknya juga sudah melakukan pemetaan daerah rawan konflik dan rawan bencana terutama di wilayah selatan dan utara Bandung Barat. Mengingat saat ini sedang ada di puncak musim hujan.
"Sebelum operasi ini, kami telah melakukan mitigasi terkait kerawanan di wilayah hukum Polres Cimahi. Untuk rawan bencana terutama di wilayah selatan dan utara," kata Tri.
Kawal Logistik ke Daerah Terpencil
Sementara itu di Kabupaten Bandung, polisi melakukan pengawalan ketat logistik pemilu. Pengawalan dilakukan dari gudang hingga ke lokasi TPS di daerah terpencil.
Mereka harus melewati jalanan pegunungan yang terjal untuk bisa sampai ke TPS terpencil. Salah satu lokasi yang jauh dari perkotaan adalah di wilayah Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung.
"Iya pengiriman logistik paling jauh memang ada di Tenjolaya, Pasirjambu itu makan waktu 2 sampai 3 jam, untuk sampai ke Kecamatan," ujar Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo, kepada detikJabar.
Kusworo mengungkapkan personelnya akan terus melekat untuk mengawal logistik pemilu. Kemudian pada proses pemilihan pun di kawal dengan ketat.
"Personel masih tetap melekat untuk mengawal logistik pemilu untuk sampai ke proses pemilihan, sampai penghitungan hingga rekap dan pergeseran dari Kabupaten ke Provinsi Jawa Barat," katanya.
Pihaknya menjelaskan saat ini telah melakukan pengecekan ke sejumlah TPS yang ada di Kabupaten Bandung. Hal tersebut dilakukan guna memastikan logistik pemilu sampai dengan aman.
"Sedang proses distribusi untuk logistik Pemilu, Bhabinkamtibmas dan personel TPS pasti melekat ke logistik di manapun logistik berada serta sudah kami cek juga untuk surat undangan sudah diterima para pemilih," jelasnya.
Dia menyebutkan saat ini telah menurunkan sebanyak 1.244 personel dikerahkan untuk pengamanan Pilkada. Kata dia, jumlah tersebut terdiri dari 827 personel PAM TPS dan 417 personel Satgas.
"Kami hanya ingin memastikan rasa aman dan setiap warga negara menyalurkan hak pilih nya di TPS masing-masing," ucapnya.
Dalam menghadapi potensi banjir di sejumlah wilayah, seperti Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, Polresta Bandung telah bekerja sama dengan Muspika untuk menyediakan alternatif lokasi TPS.
"Iya ada penebalan (personel) di lokasi banjir. Di sana sudah kita lengkapi dengan personel Brimob Polda berkaitan dengan apabila air tergenang. Maka apabila butuh perahu karet kami sudah koordinasi dengan BPBD agar membantu pelaksanaan mobilisasi warga masyarakat dalam menyalurkan hak pilihnya," pungkasnya.
(dir/dir)